Pertamina EP (PEP) Asset 4, unit bisnis PT Pertamina EP sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, mencatatkan kenaikan produksi migas sepanjang Januari-Maret 2019. General Manager PEP Asset 4, Agus Amperianto, mengatakan sepanjang kuartal I 2019 PEP Asset 4 membukukan produksi minyak sebesar 15.841 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) atau tumbuh 25,12% dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat 12.660 BOPD.
Sedangkan produksi gas mencapai 183,55 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD). Produksi gas naik sebesar 2,88% dibandingkan kuartal I 2018 sebesar 178,4 MMSCFD.
Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, memberi kontribusi terbesar untuk produksi minyak PEP Asset 4 di kuartal I 2019, yaitu 8.996 BOPD. Sisanya berasal dari Lapangan Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 2.299 BOPD, Lapangan Poleng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2.632 BOPD, Lapangan Donggi-Matindok di Kabupaten Banggai Jawa Timur sebesar 814 BOPD, dan Lapangan Papua 1.009 BOPD serta unitisasi Wakamuk 50% sebesar 90 BOPD.
“Sedangkan produksi gas berasal dari dari Lapangan Cepu sebesar 68,45 MMSCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowati 12,80 MMSCFD,” ujar Agus dalam siaran pers, Senin (29/4).
(Baca: Pertamina EP Fokus Ekplorasi di Wilayah Sulteng dan Kalsel )
Agus mengatakan, peningkatan produksi migas tersebut secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur (remedial cementing dan perforasi) dan stimulasi di Lapangan Sukowati. Saat ini, reparasi sumur di Lapangan Sukowati telah dilakukan pada enam sumur yaitu SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Agus optimistis target produksi migas PEP Asset 4 bisa tercapai di sisa tiga kuartal ke depan. PEP Asset 4 memproyeksikan produksi minyak hingga akhir 2019 bisa mencapai 101,1% dari target 16.900 BOPD menjadi 16.919 BOPD . Sedangkan proyeksi produksi gas 2019 sebesar 174.26 MMSCFD atau mencapai 100,7% dari target 173 MMSCFD.
Demi mencapai target tersebut, PEP Asset 4 menyiapkan sejumlah kegiatan subsurface dan surface seperti melanjutkan reparasi sumur, stimulasi, dan mengatasi permasalahan scaling dan back-pressure di Lapangan Sukowati, serta monetisasi produksi Gas TPN-01TW di Lapangan Cepu.
“Kami juga berupaya memperbaiki infrakstrukur untuk mendukung kegiatan operasi di Lapangan Papua, serta perawatan, perbaikan, dan penggantian instrumen produksi di fasilitas produksi Lapangan Poleng,” ujar Agus.
Laba Bersih Pertamina EP Asset 4 Meningkat
Dengan peningkatan produksi migas, PEP Asset 4 juga mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih. Sepanjang kuartal I 2019, pendapatan usaha PEP Asset 4 mencapai US$ 136 juta, tumbuh 28,3% dibandingkan periode sama 2018 sebesar US$ 106 juta.
Sedangkan laba bersih naik 55,45% dari US$ 33 juta pada kuartal I 2018 menjadi US$ 48 juta pada kuartal I 2019.“Target kami dalam RKAP 2019 pendapatan mencapai US$ 593 juta dan laba bersih US$ 165 juta dengan asumsi harga minyak US$ 70 per barel,” ujar Agus.
PEP Asset 4 memiliki lima field yang tersebar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua. Pertamina EP Asset 4 adalah pemberi kontribusi terbesar kedua terhadap PT Pertamina EP, baik produksi minyak maupun gas.
(Baca: Pertamina EP Asset 5 Pasok Semua Minyaknya Ke Kilang Balikpapan)