Wiranto Klaim Partisipasi Pemilu dalam Pilpres 2019 Capai 80,9 Persen

ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Menkominfo Rudiantara memberi keterangan pers di Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta, Rabu (12/7).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
18/4/2019, 13.53 WIB

Sebelumnya dikabarkan bahwa pendukung calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga) bersiap mengerahkan aksi turun ke jalan (people power) apabila ada temuan kecurangan pada pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019.

Dewan Penasihat Perkumpulan Alumni 212 yang juga Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Eggi Sudjana mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu perhitungan suara oleh KPU. Ia mengungkapkan,  apabila terbukti ada kecurangan pada pelaksanaan Pilpres 2019 maka bukan tidak mungkin akan ada aksi turun ke jalan.

"People power mesti dilakukan, kalau terjadi kecurangan maka tidak perlu ikuti konteks tahapan." kata Eggi saat berorasi di depan kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (17/4).

(Baca: Jokowi Kalah di Jabar dan Banten, Moeldoko: Alhamdulillah Tak Amblas)

Namun, di sisi lain, kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) yakin tidak akan ada mobilisasi massa pasca . Menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, mobilisasi massa tidak akan terjadi mengingat proses pemungutan suara Pilpres 2019 berjalan aman.

Arsul mengakui jika masih ada persoalan dalam Pemilu 2019. Meski demikian, hal tersebut tidak terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif sehingga pelaksanaan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman. "Pelaksanaan Pemilu secara nasional hari ini boleh dibilang aman. Tidak ada kejadian yang aneh-aneh," kata Arsul.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu