Adopsi Teknologi Digital, Tips Zomato agar Bisnis Kuliner Makin Sukses

zomato
Acara Zomato Skillet “Foodigitalpreneur”. Adposi teknologi digital dianggap penting untuk menyukseskan bisnis kuliner.
Penulis: Michael Reily
17/3/2019, 05.00 WIB

Platform penyedia layanan pencarian informasi tempat makan dan minum Zomato mencatat, rerata kunjungan ke situsnya mencapai 32,3 juta setiap bulannya di Indonesia per Januari 2019. Berkaca dari animo tersebut, Zomato menyarankan pemilik bisnis kuliner perlu menggadopsi teknologi digital agar usahanya semakin dikenal dan sukses.

Menurut Marketing Manager Zomato Indonesia Dery Slyrova, teknologi seperti financial technologi (fintech) ataupun platform pencarian bisa membantu pemilik usaha kuliner mengembangkan bisnisnya. “Dunia digital merupakan saluran yang perlu dipertimbangkan dalam mempromosikan usaha, terutama bisnis restoran,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (15/3).

(Baca: Tempo.co Investasi ke Startup Edukasi Kuliner Foodizz.id)

Zomato menjadi salah satu platform yang membantu bisnis kuliner untuk lebih dikenal pengguna. Saat ini, jumlah pengguna Zomato mencapai 3,5 juta di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, serta Bali. Jumlah tersebut meningkat sekitar 75% dibanding 2016, yang mencapai dua juta pengguna.

Dari jumlah tersebut, pengguna perempuan mencapai 61%. Mayoritas pengguna Zomato berusia 25-34 tahun, dengan kontribusi hampir 40% dari total. Setidaknya, ada lebih dari 33 ribu restoran yang terhubung dengan platform Zomato di Indonesia.

Di Jabodetabek, profil bisnis yang terdaftar dalam Zomato mencapai 26.279. Sebaran tertinggi berada di Jakarta Selatan (22%), Tangerang (17%), dan Jakarta Utara (14%). Khusus di Jakarta, kunjungan ke situs setiap bulannya naik dari enam juta di 2016 menjadi delapan juta pada 2018.

(Baca: Selain Buku, Bekraf Boyong Kuliner dan Musik ke London Book Fair 2019)

Sejalan dengan hal itu, ia mengajak pemilik bisnis kuliner untuk mengadopsi teknologi. Salah satu caranya, Zomato menggelar seminar bertajuk ‘Foodigitalpreneur’ di Glass house, The Ritz-Carlton Pacific place, SCBD, Jakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 60 orang pelaku bisnis restoran, cafe dan bar di Jakarta. Harapannya, langkah ini meningkatkan jumlah pengguna Zomato.

Pada kesempatan itu, salah seorang pembicara dari Divisi Ebanking BNI Archie Alfitro menyampaikan, dewasa ini tren promosi dan transaksi di berbagai industri menggunakan teknologi. Salah satu teknologi yang digunakan adalah fintech, khususnya untuk bisnis kuliner.

(Baca: Akhir Maret Semua Mesin Elektronik Bank BUMN Layani Transaksi LinkAja)

Menurutnya, fintech khususnya di bidang pembayaran membantu pemilik bisnis kuliner menarik konsumen. Sebab, konsumen memiliki alternatif pembayaran dan lebih mudah karena mengadopsi teknologi. "Transaksi cashless sudah sangat familiar bagi para pelanggan, sehingga bisnis makanan dan minuman harus bersiap menghadapi perubahan tersebut,” kata dia. 

Adapun Zomato berdiri pada 2008 di India. Investor yang mendukung Zomato di antaranya Sequoia Capital, Temasek Holdings, Vy Capital, Info Edge India, serta Ant Financial.