Selain Buku, Bekraf Boyong Kuliner dan Musik ke London Book Fair 2019

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Ilustrasi. Dalam ajang London Book Fair 2019, Indonesia tak hanya bawa buku tapi juga ragam kuliner dan musik.
Penulis: Michael Reily
Editor: Yuliawati
5/3/2019, 18.55 WIB

Triawan mengungkapkan, Inggris merupakan pusat penerbitan dunia yang konsisten selama 300 tahun. Untuk penjualan buku, Inggris mencetak pendapatan sampai £ 7,8 miliar. Sebanyak 20 penerbit dan 14 ciptaan konten Indonesia pun akan mencoba mengambil pangsa pasar itu.

Ketua Komite Buku Nasional Laura Bangun Prinsloo mengungkapkan London Book Fair memang kalah dari ukuran kapasitas dibandingkan Frankfurt Book Fair. Namun dia menilai konten terkonsentrasi di London. "Global marketplace itu tidak hanya menjual buku, konten juga mendapatkan perhatian penting," ujar Laura.

(Baca: Bekraf Kirim 19 Pelaku Industri Kreatif untuk Ikut Festival di Amerika)

Dia menjelaskan, 12 penulis yang bukunya bakal ikut serta dalam pameran sudah terkurasi berdasarkan ketertarikan masyarakat Inggris. Namun, Komite Buku Nasional juga menggunakan indikator campuran dari penulis senior dan yang baru berkembang.

Sementara itu, Duta Besar Negara Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Moazzam Malik menjelaskan London Book Fair adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan budaya, seni dan sastra kepada dunia. Terlebih, pagelaran juga bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Inggris dan Indonesia.

Dia berharap hubungan antara Inggris dan Indonesia dapat terus meningkat. "Saya yakin para penulis Indonesia dapat terus meningkatkan kreativitasnya di kancah dunia," kata Malik.

Halaman: