Pengusaha Biodiesel Tegaskan Siap Bayar Denda Program B20

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
9/1/2019, 19.45 WIB

Namun, ketika disinggung mengenai siapa saja perusahaan  bahan bakar snabati yang dikenai denda keterlambatan, Tumanggor enggan menjabarkan. Dia mengaku penyalurannya sudah berjalan dengan baik. 

Sepanjang 2018, program B20 berhasil menghemat devisa sebesar Rp 28,4 triliun. Penghematan ini terjadi akibat berkurangnya impor Solar.

(Baca: Distribusi Lancar, Serapan Sawit untuk Biodiesel per November Naik 17%)

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan selama tahun 2018, produksi biodiesel mencapai 6 juta kiloliter (KL). Capaian itu setara dengan 105% dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5,7 juta kl.

Dari produksi tersebut, sebesar 4,02 juta kiloliter (KL) untuk program B20 baik subsidi maupun tidak, sisanya ekspor. “Jadi boleh dikatakan sesuai harapan kami," kata Rida, Selasa (8/1) lalu.

Sementara pada tahun ini, produksi biodiesel ditargetkan bisa mencapai 6,2 juta kl. Jika, target itu tercapai, maka devisa yang bisa dihemat dari program ini bisa mencapai US$ 3 miliar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily