Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan isi pertemuan tersebut membahas program kerja jika perusahaannya mengelola Blok Rokan. "Yang kami bahas sekarang adalah Pertamina ajukan proposal untuk kelola blok Rokan," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/7).

Pertamina belum bisa menjelaskan detail program yang akan dilakukan di Blok Rokan. Yang jelas, pihaknya berusaha memproduksi minyak di sana sebagaimana produksi Chevron  saat ini.

Selain itu ada sejumlah program baru yang akan dilakukan Pertamina. "Kami harapkan dengan beberapa program baru itu paling tidak bisa kayak sekarang. Syukur-syukur bisa lebih tinggi," katanya. (Baca pula: Pertamina Ingin 100% dan Operator di Blok Rokan).

Produksi siap jual atau lifting Blok Rokan sejak awal Januari hingga akhir Juni 2018 mencapai 207.148 barel per hari (bph) atau 97 % dari target 213.551 bph. SKK Migas memprediksikan, hingga akhir tahun ini, lifting minyak Blok Rokan mencapai 205.952 bph atau 96,4 % dari target.

Adapun Chevron belum mau mengkonfirmasi terkait pengajuan proposal resmi mereka ke Kementerian ESDM. Padahal, hari ini merupakan peringatan kedua yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam sebulan terakhir agar Chevron segera mengajukan proposal.

Proposal itu dalam tahap pembahasan. "PT Chevron Pasific Indonesia masih mendiskusikan perpanjangan kontrak KKKS Rokan dengan pemerintah Indonesia," kata Corporate Manager Communication Chevron, Danya Dewanti, Kamis (19/7).

Halaman: