Inovasi Teknologi Ancam Bonus Demografi dan Lapangan Kerja

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Penulis: Miftah Ardhian
26/9/2017, 21.26 WIB

Akibatnya, hal ini mendorong Jasa Marga fokus mengembangkan teknologi digital ke depan, bukan lagi terpaku pada penerimaan karyawan dengan jumlah yang banyak. Kushartanto juga memprediksi lowongan pekerjaan di perusahaannya akan menyempit di masa depan. Hanya terbuka lebar di bidang tertentu, khususnya yang berkaitan dengan teknologi digital dan informasi.

"Jadi, kami juga (berubah) dari labour intensive, sekarang lebih ke digital intensive," ujar Kushartanto. (Baca: Awal Bulan Depan, 90% Gerbang Tol Jasa Marga Pakai Sistem Nontunai)

Meskipun begitu, dirinya memastikan tak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan yang telah bekerja saat ini di Jasa Marga. Perusahaan pelat merah ini telah menyiapkan solusi untuk mengalihkan pekerja-pekerja khususnya penjaga pintu tol untuk melakukan alih profesi atau bekerja dengan profesi yang sama di 18 ruas tol baru yang dimiliki Jasa Marga.

Adapun, beberapa solusi yang dimaksud adalah pihak Jasa Marga akan mengembangkan anak usahanya di berbagai bidang yang ada untuk menyerap tenaga kerja ini. Kushartanto mencontohkan, salah satunya adalah di bidang properti yang mulai berkembang dengan memanfaatkan wilayah pinggir tol. Alhasil, kebutuhan akan pegawai pun semakin banyak.

Selain itu, Jasa Marga juga akan melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi sektor-sektor profesi lainnya agar kebutuhan akan pegawai semakin meningkat. "Dari penjaga tol, ada ke traffic information crew misalnya. Jadi alih profesi," ujarnya.

Rencana ini pun telah dikomunikasikan kepada serikat pekerja perusahaan. Dirinya menekankan, bahwa tidak akan ada PHK pegawai Jasa Marga walaupun sudah mendigitalisasi bisnisnya. Namun, Kushartanto menekankan, peningkatan kompetensi pegawai menjadi kewajiban yang harus dilakukan masing-masing individu.

Halaman: