Raih Peringkat Utang Layak Investasi, Jokowi: Energi untuk Hal Positif

ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2017 di Istana Negara, Jakarta, 7 Desember 2016.
22/5/2017, 11.25 WIB

Jokowi menyambut baik bahwa setelah perbaikan peringkat ini akan banyak investasi yang akan masuk ke Indonesia. Dirinya juga berharap investasi yang masuk juga akan berefek domino yakni membuka lapangan kerja.

"Selain itu akibatnya (naik peringkat) adalah biaya bunga akan murah sehingga meringankan biaya bunga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Jokowi.

Dalam siaran pers S&P, kenaikan peringkat didasarkan pada kemampuan Pemerintah Indonesia mengelola anggarannya, baik penerimaan maupun pengeluaran, secara efektif. Tahun lalu, anggaran negara aman berkat keberhasilan program pengampunan pajak (tax amnesty) dan pemangkasan belanja.

(Baca juga:  S&P Akhirnya Kerek Peringkat Utang Indonesia Jadi Layak Investasi)

Dengan terjaganya anggaran negara tersebut, S&P berharap pemerintah Indonesia bisa mengelola utang dengan lebih baik lagi. Adapun, kenaikan peringkat utang luar negeri Indonesia dari S&P menyusul kenaikan peringkat dari dua lembaga rating dunia lainnya. Dalam dua tahun terakhir ini, Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings telah mengerek peringkat utang luar negeri Indonesia ke level layak investasi.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution