Pada Agustus tahun lalu, Pertamina dan NIOC telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan studi awal terhadap dua lapangan minyak raksasa di Iran. Sejak saat itu, Pertamina mulai melakukan evaluasi terhadap dua lapangan tersebut. Berdasarkan MoU, Pertamina memiliki waktu selama enam bulan untuk studi awal, sebelum mengajukan proposal. 

Selama tahap evaluasi tersebut, Pertamina mengkaji beberapa aspek. Pertama, evaluasi aspek bawah permukaan (geologi). Kedua, model reservoir. Ketiga, teknologi yang tepat untuk memproduksi migas. Keempat, aspek keekonomian dan komersial blok tersebut.

(Baca: Pekan Depan, Pertamina Uji Coba Minyak Asal Iran di Kilang Cilacap)

Syamsu pernah mengatakan pihak Iran meminta agar Pertamina dapat memberikan tawaran yang menarik dalam mengajukan proposal. "Mereka minta, kami harus bisa menunjukkan kemampuan teknikal dan finansial yang menarik," ujarnya.

Pertamina sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi operator di lapangan tersebut. Namun secara regulasi, tidak bisa mengelola lapangan minyak raksasa itu secara 100 persen. Pertamina harus mengajak mitra lokal untuk mengelola lapangan tersebut.

Halaman: