OPEC+ Pangkas Produksi dan Ekspor Besar-besaran, Harga Minyak Melonjak

ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie McGehee
Ilustrasi, pedagang saham Kuwait terlihat di aula perdagangan pasar saham Kuwait Boursa di kota Kuwait, Kuwait, Senin (16/9/2019).
19/5/2020, 08.13 WIB

Kuwait dan Uni Emirat Arab juga mengurangi pengiriman secara signifikan. Ekspor dari kedua negara hanya 4,25 juta barel per hari atau turun 1,26 juta barel per bulan.

Sedangkan Irak hanya memangkas ekspor 265 ribu barel per hari. (Baca: Iran-AS Panas di Karibia dan Faktor Minyak di Balik Relasi Keduanya)

Petro-Logistics pun memperkirakan, produsen memangkas ekspor sebesar 5,96 juta barel per hari selama 13 hari pertama Mei. “Ini penurunan besar-besaran,” kata perusahaan melalui akun Twitter resmi.

Kepala Eksekutif Petro-Logistik Daniel Gerber menyampaikan, ekspor OPEC turun 4,85 juta barel per hari dalam dua minggu pertama bulan ini.

OPEC juga benar-benar memangkas produksi. Pada bulan lalu, mereka hanya memompa 30,25 juta barel per hari. Bulan ini, mereka akan mengurangi output 6,97 juta barel per hari untuk memenuhi target baru.

Output minyak AS pada Juni juga turun ke level terendah dalam hampir dua tahun terakhir. Produksinya diperkirakan berkurang 197 ribu barel per hari pada Juni menjadi 7.822 juta barel per hari.

Selain pengurangan ekspor dan produksi, harga minyak ditopang oleh aktivitas ekonomi di beberapa negara yang mulai dibuka meski masih ada pandemi corona. Di AS misalnya, pembukaan kembali bisnis dilakukan bertahap.

Kondisi tersebut diharapkan meningkatkan permintaan minyak. (Baca: Pasokan Global Diramal Turun, Harga Minyak Kembali Menguat)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan