Erick Thohir Berencana Gabungkan AP I dan AP II demi Efisiensi

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Suasana Bandara Adi Soemarmo yang dioperasikan PT Angkasa Pura I di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (27/5/2020). Menteri BUMN Erick Thohir bakal menggabung dua perusahaan operator bandara PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan efisiensinya.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
9/6/2020, 18.17 WIB

Dengan rencana restrukturisasi ini, secara keseluruhan, diharapkan BUMN bisa menjadi ramping secara jumlah. Tahun ini saja, Erick menargetkan bisa memangkas jumlah BUMN menjadi hanya sekitar 80 sampai 90 saja, sedangkan ke depan, dia tidak menutup peluang untuk memangkas lagi hingga berjumlah 70 BUMN.

Pengurangan jumlah BUMN melalui merger atau likuidasi ini, sejalan dengan Keppres Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi BUMN. Saat ini, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, tengah mengkaji tata cara kerja tim tersebut yang akan diatur dalam surat keputusan bersama (SKB).

Erick menjelaskan bahwa restrukturisasi ini merupakan upaya untuk menyehatkan BUMN, memperbaiki kondisi internal, dan meningkatkan kinerja. Selain itu, juga untuk menghasilkan peningkatan nilai tambah melalui pajak dan dividen.

Selain itu, Kementerian juga telah menyusun klasterisasi berdasarkan rantai nilai (value chain) dan bisnis intinya (core business). Total klasterisasi berjumlah 12 dari sebelumnya 27 klaster. Masing-masing Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo, membawahi 6 klaster.

(Baca: Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah BUMN Hingga Tersisa 70 Perusahaan)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin