Disentil Jokowi, Kemenhan Klaim Anggaran untuk Alutsista di Bawah 20%

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
9/7/2020, 20.21 WIB

Badan Pusat Statistik menyebutkan pada Januari-Maret 2020 impor senjata dan amunisi sebesar US$ 207,7 juta, naik hingga 606,5% dari periode sebelumnya yang hanya US$ 29,4 juta, seperti dalam databoks berikut ini:



Jokowi sebelumnya meminta Prabowo menyetop dulu pembelanjaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri. Jokowi meminta Prabowo memprioritaskan pembelian alutsista lokal seperti dari PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, atau PT PAL.

Nantinya, belanja alutsista itu harus dalam bentuk tunai dari APBN. "Agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita, pertumbuhan (ekonomi) kita," kata Jokowi.

Selain Kementerian Pertahanan, Jokowi juga memerintahkan kementerian yang memiliki anggaran besar merealisasikan penyerapan anggaran, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, dan Polri.

Menurutnya, belanja pemerintah menjadi penggerak utama bagi perekonomian Indonesia di kuartal ketiga 2020. "Begitu kuartal ketiga bisa mengungkit ke plus (pertumbuhan ekonomi), ya sudah kuartal keempat lebih mudah. Tahun depan insyaAllah juga akan lebih mudah," kata dia.

(Baca: Indonesia Bakal Beli Pesawat Angkut Militer MV-22 Osprey Rp 28,76 T)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu