Kemenpar Gandeng Konsultan Asal Jerman untuk Genjot Pariwisata RI

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
Sejumlah penari tampil saat pembukaan kembali atraksi wisata Tari Kecak Uluwatu di kawasan Uluwatu, Badung, Bali, Sabtu (31/10/2020). Atraksi wisata tersebut kembali dipentaskan empat kali dalam seminggu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi wisatawan dan seniman setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19.
27/11/2020, 20.23 WIB

Pemerintah tengah berupaya mendorong kemajuan pariwisata nasional dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan merekrut jasa konsultan asal Jerman, Roland Berger untuk membantu merumuskan strategi pariwisata di Tanah Air.

Roland Berger merupakan perusahaan konsultan strategi global yang bermarkas di Munich, Jerman.  Mereka juga masuk dalam daftar Best Management Consulting Firms 2020 versi Forbes.

"Ini sebuah konsultan yang telah menangani Vietnam, Thailand, dan Dubai namanya Roland Berger," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang disiarkan secara virtual, Jumat (27/11).

Ini lantaran jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia baru mencapai 16 juta orang pada 2019. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia sebanyak 25 juta orang per tahun, Thailand 29 juta orang per tahun, dan Singapura 18 juta orang per tahun.

Singapura yang hanya seluas Pulau Samosir juga bisa meraup devisa sebanyak US$ 27 miliar atau setara Rp 383,1 triliun (kurs Rp 14.129/USD). Sementara, Australia yang memiliki jumlah kunjungan wisman  lebih rendah, hanya US$ 45 miliar atau setara Rp 635,8 triliun. "Artinya pariwisata berkualitas. Jadi kita coba mengalihkan strategi," ujar Wishnutama.

Selain itu, konsultan tersebut akan membantu pemerintah untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat. "Ini perlu diperhatikan khusus," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika