Pelajaran Menkes Budi dari Lonjakan Kasus Corona di India: Disiplin 3M

ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/sa.
Danish Siddiqui Orang-orang menguburkan jenazah korban yang meninggal karena penyakit COVID-19, di sebuah kuburan di New Delhi, India, Jumat (16/4/2021). Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Senin (19/4) berpesan kepada masyarakat agar belajar dari lonjakan kasus corona di India.
19/4/2021, 20.25 WIB

India kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pelajaran yang  bisa diambil masyarakat Indonesia dari Negeri Bollywood tersebut.

Budi mengatakan kenaikan kasus virus corona tersebut terjadi akibat masyarakat kurang waspada karena sudah banyak yang telah menjalani vaksinasi. Masyarakat India mulai mengendorkan penerapan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak alias 3M.

"Karena vaksinasinya tinggi, jumlah kasus konfirmasinya menurun, mereka lupa. Mereka kurang wapada," kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/4).

Selain itu, ada pula mutasi virus baru di India sehingga berakibat kepada lonjakan kasus. Bahkan varian baru virus Covid-19 tersebut telah masuk Indonesia. "Namun kita masih sangat sedikit insidennya (mutasi virus baru)," ujar dia.

Ia pun meminta masyarakat Tanah Air untuk menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Sebab, vaksinsi dan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro telah berhasil menurunkan laju penularan virus corona.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu juga meminta masyarakat mematuhi aturan PPKM Mikro. "Kalau itu bisa kita jalankan, di masa Ramadan dan Idul Fitri kita tidak usah mengalami seperti India," kata Budi.

Kasus corona di India terus meningkat beberapa waktu belakangan.  Bahkan tambahan kasus di negara tersebut mencapai 275 ribu orang dan 1.600 kematian pada Minggu (19/4).

Data Universitas John Hopkins menunjukkan, India berada di posisi dua pula dalam hal kasus Covid-19 yakni 15 juta kasus. Posisis India di bawah Amerika Serikat dengan 31,6 juta kasus. 

Pemilu di lima negara bagian, kegiatan keagamaan yang diikuti puluhan ribu orang, hingga adanya pertandingan kriket skala internasional jadi salah satu musabab kenaikan kasus coroba. Pada saat Festival Kumbh Mela pada 14 April lalu, tercatat terjadi 184 kasus baru.

“Beberapa merasa telah mencapai kekebalan kawanan. Semua orang ingin kembali bekerja. Narasi ini masuk ke banyak telinga orang,” ujar Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India P Srinath Reddy. 

Buntut kenaikan kasus, India menahan ekspor vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.  Mereka ingin memprioritaskan permintaan lokal seiring kasus yang meningkat

“Kami telah memasok lebih banyak vaksin untuk global daripada memvaksinasi rakyat kami sendiri,” kata perwakilan India di Sidang Umum PBB, Nagaraj Naidu pada 26 Maret lalu lalu dikutip dari South China Morning Post.

Reporter: Rizky Alika