Cek Fakta: Vaksin Sinovac Hanya untuk Uji Klinis?

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.
Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 tahap dua di Dinas Kesehatan Tegal, Jawa Tengah, Rabu (24/3/2021).
12/11/2021, 16.05 WIB

Foto tersebut juga ditemukan dan digunakan dalam artikel opini dalam The Washington Post oleh Stephen M. Hahn berjudul “FDA commissioner: No matter what, only a safe, effective vaccine will get out approval”.

Turnbackhoax.id juga menulis bahwa vaksin tersebut diberikan pada puluhan ribu orang, 90 % darinya merupakan karyawan Sinovac sendiri beserta keluarganya. Uji klinis dilakukan pada setiap vaksin sebelum dapat diizinkan oleh otoritas kesehatan yang berwenang untuk penggunaan pada masyarakat.

Mengutip Reuters, isu uji klinis yang diklaim tidak dilakukan sempat naik pada Februari 2021. Dalam artikel yang sama, Reuters mengonfirmasi bahwa terdapat uji klinis untuk vaksin Covid-19 yang dilakukan dan disetujui pemerintah.

Sebanyak 45.000 peserta mengikuti uji klinis vaksin Pfizer, sebagai contoh. Periode April dan November 2020, vaksin milik AstraZeneca dilakukan dengan 23.848 peserta dari Inggris, Brasil dan Afrika Selatan.

cek fakta vaksin (Kominfo)

Kesimpulan

Kekhawatiran masyarakat akan kemasan vaksin Covid-19 bertuliskan hanya uji klinis dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi alias Kominfo sebagai disinformasi. Pernyataan tersebut dilansir dari laman resminya pada Selasa (9/11) yang menyatakan bahwa foto kemasan vaksin uji klinik Sinovac yang digunakan untuk ujaran “#StopPaksaVaksin” sebagai disinformasi.

Menurut Turnbackhoax.id , unggahan foto tersebut juga dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan. Begitu pula yang tertulis pada laman Covid19.go.id yang menegaskan unggahan akun Twitter Muhammad Rafattarsya (@cebonginsaf3) dikategorikan sebagai Konten yang menyesatkan.

Penyumbang bahan: Amartya Kejora (Magang)

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.