Kita mungkin pernah mendengar kelompok tumbuhan monokotil dan dikotil. Meskipun sama-sama kelompok tumbuhan angiospermae, namun ternyata ada perbedaan monokotil dan dikotil. Apa saja perbedaan antara kedua jenis tumbuhan tersebut? Berikut penjelasannya.
Pengertian Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Dari segi pengertian, kedua jenis tumbuhan ini jelas berbeeda. Tumbuhan monokotil atau monocotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan satu daun lembaga. Maka dari itu, tanaman monokotil sering disebut sebagai tanaman biji tunggal.
Sementara itu, tumbuhan dikotil atau dicotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan dua daun lembaga. Kelompok tumbuhan ini dikenal juga dengan sebutan tumbuhan berkeping dua.
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Selain dilihat dari pengertiannya, perbedaan monokotil dan dikotil juga bisa dilihat dari struktur tubuh tumbuhan tersebut. Mengutip dari buku “Biologi SMA dan MA Jilid 2”, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang ada di dalam tanah. Bagian tumbuhan ini biasanya berwarna putih dan bentuknya meruncing. Bentuk tersebut berguna untuk mempermudah akar menembus tanah. Bagian tumbuhan akar berguna untuk memperkuat tumbuhan, menyerap air dan unsur hara, dan tempat penyimpanan makanan.
Akar lembaga atau calon akar sudah ada sejak tumbuhan masih berbentuk lembaga di dalam biji. Saat biji mulai berkecambah, sistem perakaran akan berbeda tergantung dari jenis tanamannya.
Pada tanaman monokotil, akarnya berbentuk serabut. Akar monokotil ini nantinya akan berkembang dan bertambah jumlahnya dengan ukuran yang relatif sama. Akar tersebut biasanya keluar dari pangkal batang.
Sedangkan pada tumbuhan dikotil, akar berbentuk tunggang. Akar dikotil memiliki akar lembaga atau calon akar yang akan terus tumbuh dan menjadi akar pokok yang bercabang.
2. Batang
Organ pokok tumbuhan berikutnya yaitu batang. Organ ini merupakan bagian tumbuhan yang ada di permukaan tanah. Batang berfungsi untuk mendukung bagian tumbuhan lainnya yang ada di atas tanah. Dengan adanya percabangan pada batang, maka bidang fotosintesis akan semakin luas.
Batang monokotil maupun dikotil sama-sama tersusun atas lapisan epidermis, korteks, dan stele. Meskipun demikian, dalam ketiga lapisan tersebut terdapat perbedaa. Berikut uraiannya.
a. Epidermis
Pada tanaman monokotil lapisan epidermis memiliki dinding sel yang tebal. Bagian ini juga dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.
Sementara itu, pada tanaman dikotil epidermis berupa lapisan sel pipih yang tersusun rapat. Fungsinya untuk melindungi jaringan dalam batang setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder.
b. Korteks
Korteks pada batang monokotil berupa jaringan yang ada di bawah epidermis. Korteks biasanya terdiri dari sel sklerenkim yang merupakan kulit batang. Kulit ini berguna untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
Sedangkan pada korteks dikotil, jaringannya tersusun atas sel parenkim sebagai jaringan dasar. Korteks batang tanaman ini terdiri atas korteks luas dan dalam.
Korteks luas terbentuk atas sel kolenkim berkelompok atau sel kolenkim yang berselang seling dengan sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup. Sementara itu, korteks dalam terusun dari sel parenkim
c. Stele
Stele merupakan bagian jaringan di bawah korteks. Stele berisi berkas vaskuler. Tipe berkas vaskuler pada tanaman monokotil yaitu kolateral tertutup. Artinya, di antara floem dan xilem tidak terdapat kambium. Maka dari itu, tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder.
Tanaman berbiji satu ini hanya mengalami pertumbuhan primer. Perbesaran batang dilakukan dengan mekanisme pembentukan rongga. Bagian tersebut terbentuk dengan menghilangkan empulur, kecuali pada buku batang. Hal ini bisa dilihat pada rongga yang ada di batang tanaman padi.
Sedangkan pada stele dikotil terdapat bekas vaskuler floem dan xilem yang terusun seperti cincin. Hal ini berarti diantara floem dan xilem terdapat kambium.
3. Daun
Perbedaan monokotil dan dikotil lainnya juga bisa dilihat dari daunnya. Daun merupkan bagian tumbuhan berbentuk lembaran pipih berwarna hijau. Fungsi utama dari organ ini yaitu untuk tempat fotosintesis atau produksi bahan makanan untuk tumbuhan.
Pada tumbuhan monokotil, daunnya tidak memiliki jaringan parenkim palisade dan hanya ada jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di sel penyusun jaringan spons yang bentuknya bulat. Sementara itu, pada daun dikotil tidak ada jaringan parenkim palisade.
Contoh Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Agar lebih memahami tentang perbedaan monokotil dan dikotil, berikut ini beberapa contoh tumbuhan monokotil dan dikotil yang ada di ekosistem.
Contoh Tumbuhan Monokotil
Contoh Tumbuhan Dikotil
- Putri malu
- Kedelai
- Kacang panjang
- Kacang hijau
- Cengkeh
- Daun salam
- Kentang
- Terong
- Beringin
- Mengkudu