Kelompok Women 20 (W20) Indonesia 2022 yang merupakan grup keterlibatan G20, menetapkan empat isu prioritas yang akan dibahas setahun ke depan. Empat isu prioritas tersebut yakni diskriminasi dan kesetaraan, inklusi ekonomi, perempuan marjinal, dan kesehatan.
Pertama, dalam isu diskriminasi dan kesetaraan, W20 akan berupaya menghapus diskriminasi yang menghambat perempuan dalam kegiatan ekonomi. Kedua, inklusi ekonomi terutama pada UMKM yang dimiliki oleh perempuan. “Karena dalam pandemi, UMKM lah yang menjadi penopang ekonomi nasional,” kata Dian Siswarini, Co-Chair W20 Indonesia pada pertemuan virtual, Kamis (10/2).
Ketiga, isu mengenai perempuan marjinal, diharapkan akan ada peningkatan ketahanan perempuan yang tinggal di pedesaan serta perempuan penyandang disabilitas.
Dian juga memaparkan kesenjangan di teknologi yang berdampak pada kesenjangan antargender. Beberapa di antaranya adalah akses ke jasa keuangan, informasi pasar, dan juga pendidikan.
Isu terakhir yakni kesehatan, W20 akan mengusahakan respon kesehatan yang adil antargender. Dian menyatakan dampak pandemi kepada perempuan itu lebih berat dibandingkan kepada pria. Isu-isu kesehatan yang dialami perempuan seperti persalinan, cenderung tertutup oleh isu pandemi.
Hasil dari pembahasan keempat isu berupa rekomendasi terhadap peraturan pemerintah. Dian juga berharap agar deklarasi communique hasil konferensi dari W20 dapat juga dimasukkan dalam deklarasi para pemimpin di KTT G20. “Sudah tiga tahun terakhir deklarasi W20 belum bisa masuk ke pemimpin G20,” katanya.
Pertemuan pertama W20 akan dimulai pada minggu depan, yaitu pada 14 hingga 16 Februari 2022. Pertemuan ini akan terus berlangsung sepanjang tahun di berbagai lokasi hingga puncaknya pada Desember 2022 akan dilakukan serah terima kepada presidensial selanjutnya, India.
Tahun ini, pemilihan lokasi untuk pertemuan W20 cukup unik bila dibandingkan dengan pertemuan internasional lainnya. “Biasanya di Bali atau Yogyakarta ya, orang luar juga sudah tahu, tapi kali ini kita adakan dari Sumatra hingga Papua,” kata Hadriani Uli Silalahi, chair W20 Indonesia.
Perempuan yang kerap disapa Uli ini mengumumkan bahwa W20 akan dimulai di Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara untuk membahas isu diskriminasi. Kemudian berlanjut membahas inklusi keuangan pada bulan Maret di Batu, Jawa Timur. Isu kesehatan akan dibahas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dari 23 hingga 25 Maret.
Di kuartal II 2022, pertemuan W20 berpindah ke Indonesia Timur, tepatnya di Manokwari, Papua Barat. Di Manokwari, delegasi W20 akan membahas isu perempuan marjinal dari tanggal 27 hingga 29 Mei 2022. Kemudian, pada 19 hingga 21 Juli, pertemuan W20 akan diadakan di Danau Toba, Sumatera Utara. Dan akhirnya, pertemuan ini akan ditutup di Nusa Dua Bali, pada Desember 2022.
Pemilihan daerah-daerah ini berdasar pada salah satu isu yang diangkat, yaitu perempuan marjinal. “Kami tidak hanya menyasar perempuan di perkotaan, tapi harus sampai di seluruh daerah Indonesia. Perempuan Indonesia ini besar,” kata Uli.
Bukan hanya karena mengusahakan pemerataan ke seluruh daerah di Indonesia, Likupang dan Danau Toba juga dipilih sebab daerah tersebut adalah dua dari lima daerah destinasi super prioritas yang telah disahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2021 silam. Selain Likupang dan Danau Toba, ada juga Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.