IHSG Adalah Ringkasan Kondisi Pasar Modal, Begini Cara Membacanya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
17/2/2022, 16.25 WIB

Indeks saham adalah hal yang sangat krusial dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia. Hal tersebut dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja pasar modal dan produk investasi. Di samping itu, indeks saham dapat dibuat menjadi dasar produk investasi, baik reksa dana maupun exchange traded fund (ETF).

Apa itu IHSG?

Ada berbagai jenis data yang bisa diakses oleh para pemodal. Namun, tak jarang dengan banyaknya data tersebut membuat bingung para investor, apalagi investor pemula. Oleh karena itu, pada 1983, otoritas bursa efek memperkenalkan fitur indeksasi saham yang diberi nama IHSG atau dikenal juga dengan nama Indonesia Composite Index (ICI).

IHSG adalah singkatan dari indeks harga saham gabungan. Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Adanya grafik IHSG memudahkan para pelaku pasar modal dalam melihat ringkasan kondisi pasar modal BEI secara real-time tanpa harus menganalisis instrumen saham satu per satu.

Fasilitas indeksasi ini memudahkan investor dan pihak berkepentingan lainnya dalam melakukan pengecekan kinerja instrumen investasi. Selain itu, IHSG bisa menjadi cerminan iklim investasi di pasar modal Indonesia.

Cara Membaca IHSG

Informasi terkait IHSG bisa ditemukan dengan mudah di internet. Namun, sebelum dirilis, BEI terlebih dahulu harus melakukan perhitungan IHSG berdasarkan Market Capitalization Weighted. Selanjutnya, hasil perhitungan tersebut dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mengambil keputusan.

Rumus IHSG, yaitu:

Indeks = (Nilai Pasar/ Nilai Dasar) x 100

  • Nilai Dasar: kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan harga pada hari dasar.
  • Nilai Pasar: kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga pasar.

IHSG dapat mengalami kenaikan atau penurunan. Oleh karena itu, memahami tren pergerakan IHSG adalah hal yang penting bagi pemodal, khususnya ketika hendak menentukan keputusan investasi saham.

Cara membaca IHSG paling sederhana adalah dengan melihat tren pergerakan tersebut. Jika IHSG mengalami kenaikan secara tajam dalam satu hari, para pemodal tidak disarankan untuk melakukan pembelian saham. Namun, jika IHSG mengalami penurunan, investor disarankan melakukan pembelian saham yang tentunya dengan melakukan analisis fundamental.

Fungsi IHSG

Mengutip OCBC NISP, ada beberapa fungsi IHSG, yaitu:

1. Menunjukan Pergerakan Pasar

IHSG berfungsi untuk menunjukan pergerakan saham-saham yang tengah melantai di pasar modal. Dengan begitu, para pelaku pasar modal bisa menganalisis gairah jual-beli instrumen investasi secara real-time di suatu negara.

2. Kinerja Portofolio Efek

IHSG berfungsi untuk menampilkan tolak ukur kinerja portofolio efek kepada calon pemodal sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menyuguhkan informasi terkait harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark dalam mengambil keputusan.

3. Estimasi Perkembangan Investasi

IHSG bisa memberikan estimasi profit bagi para investor. Persentase data yang ditampilkan dalam IHSG bisa dijadikan standar untuk mengetahui berapa kiranya estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal.

Istilah-istilah Seputar IHSG

Dalam informasi IHSG terdapat beberapa istilah yang sering muncul. Mengerti istilah tersebut tentu dapat memudahkan para investor dalam memahami data yang disuguhkan IHSG. Adapun istilah-istilah tersebut, di antaranya:

  • Portofolio

Portofolio saham dalam IHSG adalah kumpulan aset investasi yang berupa saham yang dimiliki perorangan atau perusahaan.

  • Likuiditas

Likuiditas dalam indeks saham adalah ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Likuiditas saham akan semakin tinggi apabila terdapat peningkatan frekuensi saham diperjualbelikan.

  • Fluktuasi

Fluktuasi IHSG adalah pergerakan naik turunnya harga saham secara kolektif dalam pasar modal.

  • Cut Loss

Cut loss yaitu peristiwa ketika investor memilih menjual instrumen investasinya dengan tujuan menghindari kerugian.

  • Buyback

Dalam indeks saham, buyback berarti pembelian kembali saham-saham perusahaan yang sudah dilepas ke publik. Hal ini dilakukan perusahaan karena beberapa alasan, salah satunya untuk memperbesar modal perusahaan.

  • Bubble

Istilah ini biasanya digunakan untuk menyebut kenaikan harga saham secara tiba-tiba dan sangat tinggi.

Indeks Saham Lainnya

Mengutip idx.co.id, selain IHSG, saat ini BEI memiliki 40 indeks saham, di antaranya:

  • IDX80: Indeks yang mengukur kinerja harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  • LQ45: Indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
  • IDX BUMN20: Indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
  • Jakarta Islamic Index 70 (JII70): Indeks yang mengukur kinerja harga dari 70 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.