Ikatan Dokter Anak Indonesia alias IDAI menegaskan bahwa kemunculan hepatitis akut berat pada anak tidak berkaitan dengan vaksin Covid-19. Selain itu, Covid-19 juga tidak menujukkan gejala hepatitis misterius.
"Saat ini tidak dikaitkan dengan vaksin Covid-19, karena sebagian besar justru belum divaksin, karena kebanyakan anak usia di bawah enam tahun," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Dr Muzal Kadim dalam wawancara virtual, Sabtu (7/5).
Sementara itu, anggapan bahwa hepatitis akut merupakan efek lanjutan dari penderita Covid-19 belum bisa dibenarkan. Muzal mengatakan, selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan efek samping seperti hepatitis akut. Adapun gejala yang ditemukan pada hepatitis akut diklaim tidak khas sebagai gejala Covid-19.
"Kalau memang history dengan Covid-19, saat ini masih diduga berkaitan, tapi masih dugaan. Apakah itu suatu koinsiden artinya bersamaan atau sebagai penyebab langsung, itu masih dugaan. Itu karena, selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan gejala seperti hepatitis akut ini," kata Muzal.
Muzal juga menjelaskan hepatitis secara umum adalah peradangan hati atau infeksi yang disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya seperti infeksi, autoimun, obat-obatan yang dikonsumsi, hingga iskemik atau kekurangan oksigen.
Penyebab hepatitis anak paling banyak berasal dari infeksi, seperti virus, bakteri, jamur dan parasit. Virus yang masuk ke dalam tubuh tersebut akan menyerang sel hati dan menyebabkan hepatitis.
Untuk kasus hepatitis akut pada anak, Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO tidak menemukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Selain itu, hepatitis akut juga tidak disebabkan oleh penyakit lain seperti autoimun, konsumsi obat-obatan, ataupun iskemik.
"Untuk itu, hepatitis akut ini masuk dalam unknown etiologi karena sedang dicari penyebabnya apa," ujarnya.
Sebelumnya, ditemukan tiga pasien hepatitis akut pada anak yang meninggal di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dalam kurun waktu berbeda, dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022. Ketiga pasien tersebut merupakan rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Ketiga pasien tersebut masing-masing berusia dua tahun, delapan tahun dan 11 tahun. Pasien yang berusia dua tahun belum memperoleh vaksinasi Covid-19 dan hepatitis A-E. Sedangkan pasien yang berusia delapan tahun sudah memperoleh vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 11 tahun telah memperoleh vaksinasi lengkap dua dosis.
Ketiga pasien tersebut dilaporkan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan medis di rumah sakit. Ketiga pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut.
REVISI DARI REDAKSI:
Artikel ini direvisi pada Sabtu (7/5/2022) pukul 21.15 WIB karena adanya sejumlah kekeliruan. Perubahan dilakukan pada judul awal yaitu: "IDAI Menduga Kemunculan Hepatitis Akut Berkaitan dengan Covid-19", dan beberapa kata dalam artikel ini. Redaksi meminta maaf atas kekeliruan ini.