Kejaksaan Umumkan Tersangka Baru Kasus Garuda, Ini Perjalanan Kasusnya

Garuda.indonesia.com
Pesawat Garuda Indonesia
27/6/2022, 10.21 WIB

Kasus pengadaan pesawat di Garuda pada 2016 juga sempat disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kasus yang ditangani KPK, pegadilan telah memvonis tiga terdakwa terbukti bersalah menerima dan memberikan uang suap selama proses pengadaan pesawat.

Mereka adalah mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar; dan mantan Direktur Teknik PT Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno. Akan tetapi, Hadinoto meninggal dunia saat menjalani hukuman pada Desember 2021. Sementara sebagai pihak pemberi adalah pemilik PT Mugi Rekso Abadi (MRA), Soetikno Soedarjo.

Emirsyah divonis penjara 8 tahun serta denda Rp 1 miliar akibat menerima suap Rp 49,3 miliar serta Tindak Pidana Pencucian Uang sekitar Rp 87,46 miliar. Emirsyah menerima suap lewat lima kontrak Garuda Indonesia pada 2008-2013. Kelima kontrak tersebut adalah pemeliharaan mesin Rolls-Royce, pengadaan pesawat Airbus A330-300, Airbus A320-Neo, ATR 72-600, dan Bombardier CRJ 1000.

Menyangkut pengadaan pesawat ini, sebelumnya Erick Thohir pada Januari lalu sudah menemui Jaksa Agung Burhanudin, untuk memberikan laporan mengenai adanya dugaan korupsi dalam pengadaan pesawat. Laporan tersebut berisi hasil audit investigasi Kementerian BUMN dan audit BPKP.

Menurut Erick,  dalam proses pengadaan pesawat tersebut terdapat indikasi korupsi dengan merek yang berbeda-beda.

"Saya rasa sudah saatnya memang oknum-oknum yang ada di BUMN harus dibersihkan, dan inilah memang tujuan utama kita terus menyehatkan daripada BUMN tersebut," ujar Erick dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung pada Selasa (11/1).

Terkait dengan kondisi keuangan, total utang Garuda terus menggunung. Hingga kuartal III 2021, perseoran memiliki total utang mencapai US$13,03 miliar atau naik 25,7% dari US$10,36 miliar pada kuartal III 2020.

Rinciannya, liabilitas jangka pendek Garuda Indonesia tercatat sebesar US$5,28 miliar. Sedangkan, liabilitas jangka panjang yang dimiliki maskapai penerbangan negara tersebut mencapai US$7,73 miliar.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla