Jokowi Serukan Kerja Sama G7 dan G20 Untuk atasi Krisis Pangan Dunia

ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev/Handout/sgd/rwa.
Presiden Joko Widodo (kelima kanan) bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz (keenam kanan), Presiden Amerika Serikat Joe Biden (keempat kanan) dan sejumlah pemimpin negara melakukan sesi foto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-48 di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman (Senin (27/6/2022).
Penulis: Happy Fajrian
28/6/2022, 07.58 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar negara G7 dan G20 bekerja sama mengatasi krisis pangan yang saat ini mengancam rakyat di negara-negara berkembang, agar tidak jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem.

Hal tersebut disampaikan saat Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya pada KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, Senin (27/6). Turut mendampingi Jokowi dalam sesi ini yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Sebanyak 323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi krisis pangan ini. Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini,” tegas Jokowi, dikutip Selasa (28/6).

Presiden menekankan pangan adalah permasalahan hak asasi manusia paling mendasar. Para perempuan dari keluarga miskin dipastikan menjadi yang paling menderita menghadapi kekurangan pangan bagi anak dan keluarganya.

“Kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan. Rantai pasok pangan dan pupuk global, harus kembali normal,” kata Presiden.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan pentingnya dukungan negara G7 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.

Menurut Presiden, terdapat dua cara untuk merealisasikan hal tersebut. Yang pertama adalah fasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan.

Yang kedua menurut Jokowi adalah komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

Di akhir sambutannya, Jokowi mengundang para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20 di Bali. “Saya tunggu para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20. Sampai jumpa di Bali, 15-16 November 2022,” ujarnya.

Di sela-sela perhelatan KTT G7, Jokowi juga bertemu dengan Perdana Menteri (PM) India untuk membahas potensi kerja sama di bidang pangan.

“Mengenai kerja sama terkait perdagangan bahan pangan antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India,“ kata Jokowi.

Reporter: Antara

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.