ACWG G20: Transparansi Data Bisa Kurangi Potensi Korupsi

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi KPK Kartika Handaruningrum (kiri) bersama Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Yuyuk Andriati Iskak (kanan) memberikan keterangan saat media briefing jelang putaran kedua pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (4/7/2022).
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati
5/7/2022, 17.47 WIB

Menurut Lili, upaya memberantas korupsi tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga, atau satu negara, karena kejahatan itu kerap terjadi lintas batas melibatkan negara dan pihak-pihak lainnya.

Oleh karena itu, partisipasi publik mulai dari organisasi masyarakat sipil, akademisi, pelaku usaha, anak muda, dan kelompok nonpemerintah lainnya menjadi penting demi mendukung pemberantasan dan pencegahan korupsi, kata Lili.

Ia menjelaskan partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi merupakan dua isu yang saling berkaitan karena kampanye dan edukasi antikorupsi perlu dukungan dan peran aktif masyarakat.

Korupsi merupakan salah satu tantangan ekonomi yang dihadapi negara-negara anggota G20. KPK yang mewakili Indonesia memimpin Forum ACWG mengusung pentingnya partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi sebagai isu prioritas.

Isu itu telah diperkenalkan kepada delegasi G20 sejak ACWG Putaran Ke-1 di Jakarta dan mendapat dukungan dari seluruh delegasi G20.

Untuk pertemuan ACWG Ke-2 pada 5-8 Juli 2022, pembahasan mengenai partisipasi publik dan pendidikan antikorupsi bakal dirangkum menjadi kompendium atau kumpulan praktik-praktik baik dan pengalaman dari anggota G20.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.