Rudal Rusia Jatuh di Polandia, Kemenlu: Jadwal KTT G20 Disesuaikan

ANTARA FOTO
Managing Director IMF Kristalina Georgieva (kedua kiri) berbincang dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (ketiga kiri) dan sejumlah kepala negara / organisasi internasional saat mengunjungi tempat persemaian dan pembibitan mangrove dalam rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
16/11/2022, 09.55 WIB

Kementerian Luar Negeri  mengkonfirmasi negara-negara anggota G7+ mengadakan rapat darurat pagi ini di tengah agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Meski demikian, pemerintah menilai rapat tersebut tidak akan mengganggu agenda penanaman mangrove para kepala negara ke Taman Hutan Raya atau Tahura Ngurah Rai pagi ini.

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, rapat darurat tersebut berkaitan dengan jatuhnya rudal milik Rusia di Polandia. Menurut dia, rapat tersebut merupakan bagian dari dinamika di pertemuan multilateral, seperti Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

"Kunjungan ke Tahura Ngurah Rai akan disesuaikan. Saya lihat beberapa kepala negara G7 sudah bergerak ke Tahura Ngurah Rai," kata Faizasyah kepada Katadata.co.id, Rabu (16/11).

Faizasyah menjelaskan, rapat darurat tersebut menyebabkan penyesuaian jadwal terhadap program kegiatan pada hari kedua KTT G20. Adapun ia masih menunggu informasi terkait kejadian di Polandia. Menurutnya, pemerintah Indonesia memerlukan gambaran yang lebih komprehensif atas perkembangan yang terjadi.

Ia menilai, posisi Indonesia terhadap konflik Rusia-Ukraina masih sama, yakni mengajak semua pihak untuk berdamai. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu bentuk prinsip politik Indonesia, yakni bebas-aktif.

"Mungkin ada hal yang lebih baik dikatakan Ibu Menteri Luar Negeri dalam program hari ini. Namun Indonesia senantiasa konsisten mengupayakan dan mengharapkan kondisi internasional yang baik dan kondusif bagi negara-negara dunia pada umumnya," kata Faizasyah.

Seperti dilansir dari AFP, rudal buatan Rusia jatuh di Polandia pada Selasa (15/11) pukul 14.00 waktu setempat. Jatuhnya rudal tersebut menewaskan dua penduduk di desa Przewodod, Polandia.

Menteri Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina mengatakan telah memanggil Duta Besar Rusia untuk Polandia untuk segera memberikan penjelasan rinci. Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga telah berbicara lewat sambungan telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.

Dalam obrolan tersebut, Presiden Zelenskyy menyampaikan belasungkawa terhadap kondisi di Polandia. Melalui akun resmi media sosialnya, Zelenskyy mengatakan akan segera bertukar informasi dan mengklarifikasi semua fakta.

"Ukraina, Polandia, seluruh Eropa, dan dunia harus sepenuhnya dilindungi dari teroris Rusia," cuit Zelensky melalui Twitter.

Reporter: Andi M. Arief

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.