PPh 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan serta pembayaran lain yang berhubungan denegan pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.
Beberapa wajib pajak menggunakan Microsoft Excel sebagai salah satu langkah untuk menghitung PPh 21. Software ini memang digunakan secara luas untuk melakukan pendataan, serta melakukan penghitungan untuk berbagai keperluan bisnis.
Rumus Menghitung Pajak di Excel
Menghitung pajak penghasilan karyawan melalui Excel dapat dilakukan dengan download perhitungan PPh 21 Excel 2021 yang tersedia di internet, bisa juga menggunakan template tersebut dengan beberapa penyesuaian.
Rumus PPh 21 Excel sama dengan rumus operasi hitung spreadsheet umumnya, seperti SUM, VLOOKUP, dan IF. Berikut panduan saat hendak menghitung PPh21 karyawan di Excel.
1. Susun Dropdown List NPWP Karyawan
Pada Excel, coba buat tabel baru PPh 21 karyawan dan sertakan identitas dan komponen penghasilan mereka. Pertama, letakkan sel aktif di sel E4 (NPWP untuk Karyawan A). Kemudian, coba klik menu DATA dan cari DATA VALIDATION. Setelah muncul window Data Validation, pada bagian source, masukan “NPWP” dan “Non NPWP” kemudian klik “OK”.
2. Buat Dropdown List Status Perkawinan Karyawan
Gunakan menu “Data Validation seperti tadi. Kemudian pada kotak source, ketik: TK/0, K/0, K/1, K/2, K/3. Kemudian klik “OK”.
3. Buat Rumus untuk Total Penghasilan Bruto
Masukan jumlah semua komponen dari gaji karyawan secara manual, kemudian jumlahkan dengan menggunakan rumus ( SUM ) pada excel.
4. Buat Rumus untuk Total Pengurang Penghasilan Bruto
Seperti tadi, bisa menggunakan rumus “SUM” pada langkah perhitungan pph 21 pada MS excel. Nantinya, nilai komponen pengurang penghasilan harus diisi secara manual, di mana biaya jabatan PPh 21 sebesar 5% dari penghasilan bruto.
5. Buat Rumus Penghasilan Nett Sebulan dan Setahun
Bisa juga mendapatkan jumlah penghasilan nett karyawan selama sebulan didapatkan dari penghasilan bruto yang sudah dikurangi komponen pengurang penghasilan. Sementara itu, penghasilan nett setahun bisa didapatkan dari penghasilan nett sebulan dikalikan 12.
6. Buat Rumus Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP
Buat rumus PTKP sesuai dengan ketentuan berikut:
• TK/0 = Rp 54.000.000
• K/0 = Rp 58.500.000
• K/1 = Rp 63.000.000
• K/2 = Rp 67.500.000
• K/3 = Rp 72.000.000
Bisa juga membuatnya dengan menggunakan rumus “If” (=If(kolom tempat meletakan jumlah PTKP=”Jenis PTKP”,Nilai PTKP karyawan yang bersangkutan).
Sebagai contoh:
=If (E6=”K/0″,26325000)
7. Buat Rumus PPh 21 Terutang Setahun
Jumlah ini dapatkan dari penghasilan nett dikurangi PTKP kemudian dikalikan tarif pajak. Tarif pajak harus disesuaikan dengan pasal 17 ayat 1 UU Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008.
Kembali gunakan rumus “IF” untuk menentukan PPh Pasal 21 Terutang Setahun.
Sebagai contoh, IF(AND(E22-E23>0, E22-E23=50000000), (E22-E23)*5%. Rumus ini digunakan untuk mengetahui penghasilan kena pajak pada kolom E22-E23 lebih besar dari 0 sampai 50.000.000 dan akan dikalikan 5%.
8. Pengenaan Tarif PPh 21 20% Lebih Tinggi bagi yang Tidak Punya NPWP
Nantinya pada kolom, penghitungan PPh 21 karyawan akan dibedakan menjadi dua kategori, yakni yang punya NPWP dan tidak punya NPWP
Contohnya:
IF (E4=”NPWP,E24/12,IF(E4=”Non NPWP”,(E24/12)*120%, 0
Jika sel “E4= NPWP” atau karyawan yang punya NPWP, maka penghasilan setahun karyawan dibagi 12. Jika sel “E4 = Non NPWP”, maka penghasilan setahun karyawan dibagi 12 kemudian dikali 120%.
Setelah melakukan delapan langkah yang telah disebutkan, Anda kemudian menyelesaikannya dengan melakukan copy paster Rumus yang sudah dibuat di kolom selanjutnya.
Metode Penghitungan PPh 21
Terdapat tiga metode penghitungan PPh 21 sesuai dengan kebijakan penggajian setiap perusahaan, yaitu nett, gross, dan gross up. Metode Nett adalah metode pemotongan pajak di mana perusahaan menanggung jumlah pajak penghasilan karyawannya.
Metode gross adalah metode pemotongan pajak di mana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya adalah metode gross. Sedangkan, metode Gross Up adalah metode pemotongan pajak di mana perusahaan memberikan tunjangan PPh 21 yang sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan.
Ketiga metode tersebut diperbolehkan menurut ketentuan pemerintah sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 atau Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
Sebelum menghitung pajak, ada baiknya melihat lapisan tarif PPH 21 yang dikenakan kepada wajib pajak terlebih dahulu.
- Wajib pajak dengan penghasilan tahunan Rp 0 – Rp 60.000.000/tahun dikenakan tarif 5%.
- Wajib pajak dengan penghasilan tahunan Rp 60.000.000-250.000.000/tahun dikenakan tarif 15%.
- Wajib pajak dengan penghasilan tahunan Rp 250.000.000-500.000.000/tahun dikenakan tarif 25%.
- Wajib pajak dengan penghasilan tahunan Rp 500.000.000-5.000.000.000/tahun dikenakan tarif 30%
- Wajib pajak dengan penghasilan tahunan di atas Rp 5.000.000.000/tahun dikenakan tarif 35%.
Pengertian PPh 21
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjelaskan pengertian PPh 21 dalam situs daring resmi miliknya. PPh 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honor, tunjangan, serta pembayaran lain yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek pajak dalam negeri secara pribadi.
Penghitungan tarif ini tidak lepas dari adanya Dasar Pengenaan Pajak (DPP), dasar untuk pengenaan pajak yang diperoleh dari penghasilan kena pajak dari seorang wajib pajak.
Hal ini dilakukan karena tidak semua wajib pajak diharuskan membayar pajak penghasilan 21 apabila gaji yang diterima tidak memenuhi batas minimum yang ditetapkan.
Untuk memastikan apakah seorang karyawan termasuk kategori yang harus membayar PPh 21, pemerintah sudah membuat peraturannya pada Bab V pasal 9 Peraturan Direktur Jenderal Pajak (PER) Nomor PER-16P/PJ/2016.