"Hanya 200 rumah sakit yang memiliki mamografi. Pasti banyak yang meninggal perempuan-perempuan." ujarnya.
Semua itu, menurut Budi, menunjukkan bahwa masih ada masalah besar dari sisi suplai layanan kesehatan di Indonesia.
"Selama ini, kita urus BPJS, asuransi, ribut skala nasional. Kita beresin demand side, tetapi ketika orang sudah bayar, tidak bisa ditangani. Problem kita ini ada di suplai," ujar dia.