NU dan Muhammadiyah Sorot Pentingnya Kepemimpinan Moral di Pemilu 2024

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si bersama Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf melakukan konferensi pers saat kunjungan Muhammadiyah ke Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (25/5).
Penulis: Andi M. Arief
25/5/2023, 13.08 WIB

Menurutnya, kontestasi elit politik pada tahun depan masih dapat membelah masyarakat karena tidak konstruktif. Oleh karena itu, Haedar mendorong pentingnya para kontestan Pesta Demokrasi 2024 untuk menekankan visi kebangsaan.

"Ada tanggung jawab moral setiap elit untuk siap bikin pernyataan dan langkah yang tidak mengarah pada polarisasi, karena harganya terlalu mahal," kata Haedar.

Sebelumnya, NU memang tercatat sebagai organisasi kemasyarakatan yang rutin mendorong isu kebangsaan. Hal itu diungkap Menteri BUMN Erick Thohir yang turut masuk dalam bursa cawapres 2024. 

Erick mencatat 71,8% masyarakat menganggap NU telah memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Sebanyak 81% masyarakat meyakini bahwa NU akan memberi manfaat yang semakin baik bagi NKRI.

Erick menilai NU telah melintasi zaman, mulai dari masa penjajahan, kemerdekaan, reformasi, hingga kini di era digital. Artinya, para tokoh pendahulu NU telah menciptakan fondasi yang kokoh sehingga NU tetap relevan dan dicintai.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief