Tiga kota di Sumatera memiliki kualitas udara terburuk di Indonesia pada Minggu (1/10) sore. Ketiga kota tersebut yaitu Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; dan Pekanbaru, Riau. Buruknya kualitas udara di tiga kota ini dipicu oleh kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap.
Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir, Jambi berada di urutan teratas kota dengan kualitas udara buruk di Indonesia dengan indeks kualitas udara 191 yang masuk kategori merah atau “tidak sehat”.
Konsentrasi polutan PM2.5 di Jambi saat ini mencapai 133,2 mikrogram per meter kubik (µg/m&³3;) yang 26,6 kali dari nilai panduan kualitas udara sehat tahunan dari WHO.
Kemudian Palembang berada di urutan kedua kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia sore ini dengan indeks kualitas udara 184. Kandungan polutan PM2.5 di udara Jambi saat ini mencapai 119 µg/m&³3; atau 23,8 kali dari standar WHO.
Menurut IQAir, kualitas udara di Palembang diperburuk oleh karhutla di Kayu Agung yang sempat membuat kualitas udara di kota ini masuk ke kategori ungu atau sangat tidak sehat dengan angka indeks kualitas udara mencapai 220 pada Kamis (28/9), 250 pada Jumat (29/9), dan 242 pada Sabtu (30/9).
Sementara itu Pekanbaru, Riau, menempati peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburuk, dengan indeks kualitas udara 162. Kandungan polutan PM2.5 di Pekanbaru sore ini mencaapai 77 µg/m&³3; dan PM10 8,3 µg/m&³3;.
Imbas Kebakaran Hutan dan Lahan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyampaikan udara di Provinsi Riau berkabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah, termasuk Pelalawan dan Indragiri Hulu.
“Beberapa hari ini Riau memang terjadi kabut asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Pelalawan, Inhu,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Ramlan Djambak, di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara Minggu (1/10).
Kabut asap lanjutnya juga meluas di sekitar Jambi dan Palembang, sehingga kiriman asap ini semakin memperburuk situasi di Provinsi Riau. Pasalnya angin berehembus dari Tenggara.
“Di samping itu banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang sehingga menambah akumulasi kabut asap di Riau, Karena arah angin dari tenggara,” ujarnya.
Selain itu, BMKG Stasiun Pekanbaru mendapatkan informasi dari pantauan satelit saat ini ada kabut asap di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi sehingga arah angin yang mengarah ke Kota Pekanbaru menyebabkan kabut asap yang cukup tebal.
“Mengingat arah angin dari tenggara ada potensi sebaran asap dari selatan dan tenggara dengan sumber kabut asap berada di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan,” kata Ramlan.