Pemerintah merealisasikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) El Nino senilai Rp 6,72 triliun sampai dengan 21 Desember 2023. Periode penyalurana BLT ini diberikan selama dua bulan, yakni pada November dan Desember 2023.
Pemerintah menganggarkan dana Rp 7,52 triliun untuk BLT El Nino dengan besaran Rp400 ribu per 2 bulan atau Rp200 ribu per bulan. Dengan demikian, "Penyaluran BLT El Nino menyasar kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," kata Menko Airlangga, dalam keterangan tertulis, Senin (25/12).
Airlangga menjelaskan, fenomena El Nino di Indonesia memberikan dampak yang signifikan yang dapat terjadi antara lain yakni kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, serta kebakaran hutan dan lahan. Bantuan ini diberikan sebagai penyangga.
“Jadi kenapa kita berikan, karena tadi kering terus maka kita antisipasi harga-harga akan ada kenaikan," kata dia.
Airlangga menyebut, hingga saat ini, BLT El Nino telah disalurkan sejumlah Rp6,72 triliun atau mencapai 89,36% dan sebesar Rp 795 juta bantuan sedang dalam proses penyaluran, sehingga diharapkan pada akhir tahun 2023 seluruh bantuan tersebut telah dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.
Selain memberikan BLT El Nino, Pemerintah juga telah memberikan sejumlah bantuan sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH) hingga bantuan pangan berupa pemberian beras 10 kilogram. Upaya tersebut untuk menjaga daya beli dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi kelompok rentan.
Pemerintah menggandeng PT Pos Indonesia untuk penyaluran BLT tersebut mengingat jaringannya yang berada pada setiap kota/kabupaten sehingga diharap dapat mendorong ketepatan sasaran. Selain itu, PT Pos Indonesia juga telah berpengalaman dalam menyalurkan bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat pandemi Covid-19 lalu.
“Saya ke lapangan kita tanyakan langsung ke masyarakat, perlu dilanjutkan atau tidak, apakah ini tepat sasaran, dan tadi setelah dicek dengan dialog ternyata mereka sangat membutuhkannya,” ucap Airlangga.