Jokowi Bertemu PM Kamboja di Australia, Bahas Kelanjutan Impor Beras

Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu PM Kamboja Hun Manet di Melbourne, Australia, Selasa (5/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
5/3/2024, 16.32 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, pada Selasa (5/3).

Kedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, serta menyambut perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.

Selain itu, Jokowi dan Hun Manet juga membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk impor beras dari Kamboja.  Jokowi mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang untuk sepakati harga dan jumlah impor beras.

“Implementasi MoU Pertanian juga perlu segera didorong khususnya tindak lanjut peningkatan kapasitas manajemen pertanian, irigasi,  serta investasi pengolahan dan penyimpanan beras,” kata Jokowi dalam siaran pers, Selasa (5/3). 

Kamboja sebelumnya telah mengirimkan 3.500 ton beras ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah pada 2 November tahun lalu. Jumlah tersebut setara 1,4% dari rencana Jokowi untuk mengimpor 250.000 ton beras dari Kamboja. 

Keinginan tersebut terucap saat Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Hun Manet di Istana Negara, Jakarta pada 4 September 2023. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menyinggung soal rencana pemerintah untuk membeli beras seberat 250.000 ton dari Kamboja.

Dalam pertemuan bilateral di Melbourne Australia kali ini, Jokowi menekankan beberapa hal utama dalam pertemuan bilateral tersebut.  Salah satunya peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi melalui pengembangan konektivitas dan infrastruktur, baik sektor udara maupun laut. 

Terkait investasi, Presiden menyebut bahwa BUMN Indonesia siap berkontribusi dan menjadi mitra utama pada sektor perkeretaapian dan infrastruktur. Presiden juga menekankan pentingnya implementasi kesepakatan ASEAN berupa Lima Poin Konsensus (5PC) dan penyelesaian krisis Myanmar.

“Kita sadari ASEAN masih miliki pekerjaan rumah untuk implementasi kesepakatan ASEAN dan selesaikan krisis Myanmar. Indonesia akan terus dukung keketuaan Laos tahun ini terutama dalam implementasi 5PC,” ujar Jokowi. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu