Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang berusaha mempercepat proses voluntary delisting atau penghapusan emiten dari bursa saham, kepada emiten bermasalah.
BEI kini aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk melakukan buyback saham, sebagai langkah membeli kembali saham emiten bermasalah. Selain itu, BEI juga tengah mencari pihak yang dapat diminta melakukan aksi tersebut.
OJK sebelumnya mengumumkan delapan emiten di BEI telah dinyatakan pailit atau bangkrut. BEI juga menjatuhkan sanksi dan denda hingga Rp 50 juta kepada enam emiten karena lalai dalam menyampaikan laporan keuangan.
Denda dan sanksi terhadap emiten bermasalah serta bangkrut menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain itu, simak juga penjelasan BEI terkait aksi borong saham Prajogo Pangestu, serta Kominfo yang keberatan Bukalapak diakuisisi aplikasi asal Cina.
1. Delapan Emiten Bangkrut Didenda dan Diminta Minggat dari BEI, Ini Daftarnya
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk mempercepat proses voluntary delisting atau penghapusan emiten dari bursa saham.
BEI kini aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk melakukan buyback saham, yang merupakan langkah membeli kembali saham emiten yang bermasalah. Selain itu, BEI juga tengah mencari pihak yang dapat diminta untuk melakukan buyback saham tersebut.
“Karena ujungnya kita sangat mengharapkan bahwa pelaksanaan voluntary delisting itu berhasil," kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Indonesia, Jakarta, Selasa (8/10).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya mengumumkan delapan emiten di BEI telah dinyatakan pailit atau bangkrut. BEI juga menjatuhkan sanksi dan denda hingga Rp 50 juta kepada enam emiten karena lalai dalam menyampaikan laporan keuangan.
Emiten tersebut di antaranya:
- PT Hanson International Tbk (MYRX),
- PT Grand Kartech Tbk (KRAH),
- PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP),
- PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS),
- PT Steadfast Marine Tbk (KPAL),
- PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk (TPEN),
- PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS),
- PT Nipress Tbk (NIPS).
2. BEI Buka Suara Soal Prajogo Pangestu Borong Saham BREN
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan penjelasan terkait langkah orang terkaya di Indonesia yaitu Prajogo Pangestu yang memutuskan untuk memborong saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Aksi tersebut menyebabkan jumlah saham yang beredar, atau yang dikenal dengan istilah free float, mengalami penurunan signifikan.
Imbasnya, BREN harus keluar dari indeks bergengsi Financial Times Stock Exchange (FTSE) karena tidak lagi memenuhi persyaratan free float yang ditetapkan.
Free float merujuk pada jumlah saham yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar sekunder oleh publik. Salah satu syarat agar saham dapat tetap berada dalam FTSE Global Equity Index adalah perusahaan harus memiliki minimal 5% saham yang diperdagangkan publik.
Namun, FTSE Russell mengumumkan bahwa BREN dikeluarkan dari indeks tersebut setelah empat pemegang saham utama menguasai 97% saham perusahaan, yang membuat free float jauh di bawah ambang batas.
3. Kominfo Keberatan jika Bukalapak Diakuisisi Aplikasi Asal Cina
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan tanggapan terkait rencana aplikasi belanja asal Cina, Temu, yang akan masuk ke Indonesia melalui akuisisi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyatakan keberatan jika Temu benar-benar jadi mengakuisisi Bukalapak. Menurutnya, Temu adalah aplikasi belanja yang menghubungkan konsumen langsung dengan pabrik, dan kedua entitas tersebut berlokasi di luar negeri, tepatnya di China.
Budi Arie menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak dari pengaruh asing dalam ekosistem e-commerce Indonesia.
"Kalau mereka begitu model bisnisnya akan menghancurkan UMKM kami," kata Budi Arie saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (8/10).
Ia menilai Indonesia perlu meningkatkan produksi dalam negeri. Jika negara menggenjot produksi dalam negeri, maka turut membuka peluang tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
4. Kata Bukalapak soal Kabar Akan Diakuisisi E-Commerce Cina yang Dilarang Masuk RI
Bukalapak dikabarkan akan diakuisisi oleh e-commerce asal Cina Temu. Aplikasi belanja online ini sudah tiga kali mengajukan izin ke Indonesia, namun selalu ditolak. AVP of Media & Communication at Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal enggan berkomentar mengenai rumor.
Informasi resmi terkait Bukalapak akan disampaikan lewat laman keterbukaan informasi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, lantaran sudah menjadi perusahaan terbuka dengan ticker BUKA.
E-commerce Indonesia lainnya yakni Tokopedia diambil alih oleh TikTok yang memiliki induk usaha di Cina ByteDance pada akhir tahun lalu.
Di sisi lain, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi keberatan jika Temu benar-benar mengakuisisi Bukalapak.com. Alasannya, model bisnis Temu yang menghubungkan langsung konsumen dengan pabrik.
5. Survei Terbaru Usai Debat Pilkada Jakarta, Siapa yang Dinilai Tampil Unggul?
Debat perdana tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta pada Minggu (6/10) menarik perhatian publik. Ketiga pasangan yang berlaga tampil percaya diri memaparkan visi dan misi yang akan dijalankan bila terpilih memimpin Jakarta.
Berdasarkan survei terbaru Katadata Telco Survey yang digelar Katadata Insight Center bekerja sama dengan tSurvey, debat pilkada Jakarta tersebut ditonton oleh 71,1% pemilih Jakarta. Adapun survei digelar pada 6-7 Oktober usai dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan model online survei lewat broadcast.
Pada survei yang melibatkan 1.081 responden tersebut sebanyak 72% menilai aspek yang mempengaruhi penilaian terhadap calon adalah kejelasan gagasan. Selanjutnya sebanyak 69,4% memperhatikan penguasaan materi, 61,3% memperhatikan inovasi dan gagasan dan 60,6% memperhatikan sikap terhadap lawan debat.
Secara umum, survei menunjukkan pasangan nomor 1 Ridwan kamil - Suswono dinilai tampil lebih menarik dibanding pasangan Dharma Pongrekun - Kun Wardana dan Pramono Anung - Rano Karno. Pasangan RK - Suswono yang mendapat nomor urut 1 mengantongi kepuasan dari 45,5% pemilih.