BMW dan Daimler Digugat Turunkan Emisi Karbon dan Setop Mobil BBM

BMW Group
Mobil listrik berjenis SUV, BMW iX yang akan diluncurkan pada 2022.
Penulis: Happy Fajrian
22/9/2021, 18.00 WIB

Tuntutan hukum ini penting karena akan menetapkan preseden hukum bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas emisi yang dihasilkan produknya yang berdampak pada hidup manusia. Simak perbandingan emisi karbon antara mobil listrik dan mobil konvensional pada databoks berikut:

Jika penuntut menang, maka di masa depan akan banyak tuntutan kepada perusahaan lainnya, mulai dari maskapai penerbangan, perusahaan energi/migas, hingga peritel, yang dianggap kurang kencang dalam upaya memitigasi dampak bisnis mereka terhadap lingkungan.

Ini sudah terjadi di Belanda, di mana perusahaan energi Royal Dutch Shell kalah dalam tuntutan serupa terkait emisi karbon yang mereka hasilkan. Shell pun menjadi perusahaan swasta pertama yang mendapat perintah pengadilan untuk menurunkan emisinya.

Target Iklim BMW, Daimler, Volkswagen

Sebenarnya, baik BMW maupun Daimler memiliki sejumlah target terkait iklim. Daimler menargetkan untuk memproduksi versi elektrik dari seluruh model mobil yang mereka produksi pada 2025 dan pada 2030 akan mulai memproduksi mobil listrik murni (berbasis baterai).

Kemudian BMW telah menargetkan separuh dari penjualan mobilnya secara global merupakan mobil listrik pada 2030, dan akan menurunkan tingkat emisi setiap mobilnya hingga 40%. Sedangkan VW telah menyatakan akan menghentikan produksi mobil berbahan bakar fosil pada 2035.

Ketiga perusahaan ini menyatakan bahwa target-target tersebut selaras dengan Perjanjian Paris untuk mengatasi pemanasan global.

Namun DUH menilai target-target tersebut tidak sejalan dengan target iklim yang telah ditetapkan pengadilan tinggi Jerman yang akan berdampak buruk terhadap generasi mendatang.

Halaman: