“(Penurunan harga tiket) diusahakan bisa minggu ini,”kata Budi.
Tingginya harga avtur disebut sebagai salah satu biang keladi meningkatnya tarif pesawat. Apalagi, komponen bahan bakar itu menyumbang porsi signifikan terhadap biaya operasional penerbangan.
(Baca: Polemik Harga Avtur, JK: Tiket Murah Jangan Sampai Korbankan Maskapai)
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan pada akhir 2015, beban avtur mencapai 24% dari operasional penerbangan. Sementara, pihak maskapai mengatakan harga avtur menyumbang 40% dari biaya penerbangan pesawat.
"Kalau harga turun, otomatis (menjadi) komponen yang berpengaruh. Kami lihat seharusnya mereka bisa lakukan penyesuaian kembali," kata Polana, di Jakarta, Rabu (13/2).
Saat ini, Kemenhub melalui Badan Penelitian dan Pengembangan sedang melakukan perhitungan terhadap tarif pesawat. Namun, kewenangan untuk menurunkan harga avtur berada di tangan PTPertamina(Persero) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).