Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta infrastruktur transportasi kereta listrik ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang diberikan subsidi pada periode awal operasionalnya. Subsidi ini diperlukan agar tarif moda transportasi tersebut kompetitif dan diminati masyarakat.
Jika masyarakat sudah banyak yang telah beralih menggunakan LRT, maka subsidinya dapat ditarik kembali. Presiden menjelaskan di beberapa negara membutuhkan waktu 10-15 tahun untuk mendorong masyarakatnya menggunakan moda transportasi kereta ini. Makanya, perlu subsidi agar tarifnya bisa lebih murah dan masyarakat tertarik.
"Saya perintahkan Menteri Perhubungan agar mulai dihitung subsidinya," kata Jokowi dalam keterangan resminya saat menguji coba perjalanan LRT Palembang, Jumat (13/7).
(Baca: Menhub Pesimistis LRT Jakpro Rampung Sebelum Asian Games)
Jokowi menyebut kehadiran LRT pertama di Indonesia ini akan memberi pilihan transportasi masyarakat. Selain itu adanya kereta ringan ini akan membangun peradaban baru dengan penggunaan transportasi massal yang tepat waktu. menurutnya, budaya tepat waktu dan antre akan terbangun setelah LRT Palembang berjalan.
Secara khusus Jokowi meminta LRT juga dibangun di kota-kota lain Indonesia yang mulai macet. Beberapa di antaranya adalah Surabaya, Bandung, dan Medan. Jokowi mengtakan pembangunan LRT tiga kota tersebut sedang dalam perencanaan dan akan segera dimulai pembangunannya.
"Saya ingin agar LRT jadi contoh bagi kota besar yang padat dan macet," kata Jokowi. (Baca: Pemerintah Ajukan Pinjaman ke Bank Dunia untuk Empat Proyek LRT)
LRT Palembang memiliki konstruksi sepanjang 22,3 km. Di sepanjang jalur terdapat 13 stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Hingga saat ini baru 4 dari 13 stasiun yang bisa dioperasikan, yaitu Jakabaring, Pasar Cinde, Bumi Sriwijaya, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Dalam kunjungannya ke Palembang, Jokowi menjajal LRT ini dari Stasiun Bumi Brawijaya. Sekitar pukul 14.24 WIB Presiden dan rombongan berangkat dari stasiun tersebut dan tiba di Stasiun Jakabaring Sport City pada 14.40 WIB. Dia mengaku sangat senang dengan LRT ini.
Presiden juga menyambut positif penggunaan bahan lokal sebesar 95 persen dalam pekerjaan proyek ini. Sedangkan muatan lokal untuk kereta yang diproduksi perusahaan negara PT INKA ini mencapai 40 persen. "Hanya mesin yang berasal dari Bombardier, Jerman," ujar Jokowi.
(Baca: Istana Tantang Prabowo Buka-bukaan Data Penggelembungan Dana LRT)