Jelang Wajib E-Money, Masih Ada 8% Transaksi Tol Gunakan Uang Tunai

ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Sejumlah kendaraan antre memasuki gerbang tol Cibubur di jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur, Rabu (15/3). Data Ditlantas Polda Metro Jaya menunjukkan pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai 7 persen hingga 9 persen per tahun menjadi salah satu penyeba
30/10/2017, 21.11 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, masih ada 8% transaksi di jalan tol yang menggunakan uang tunai. Padahal, pada Selasa (31/) besok, pembayaran tol melalui skema nontunai dengan uang elektronik (e-money) mulai diberlakukan secara penuh.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna meminta 8% operator pintu tol yang masih menerima pembayaran tunai segera beralih ke elektronik. Herry juga mengatakan hingga saat ini alat yang disiapkan untuk pembayaran nontunai telah ada di seluruh gerbang tol.

"Yang sisa kami harap segera beralih," kata Herry dalam diskusi di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (30/10).

Untuk mempercepat transisi 100% pembayaran elektronik, Herry akan memperpanjang pemberian kartu elektronik di gerbang-gerbang tol selama dua pekan ke depan. Apalagi, menurutnya baru 30% kartu elektronik yang dibagikan kepada para pengguna tol.

"Fasilitas top up juga akan ditambahkan (di gerbang) tapi kami berharap pengguna bisa top up di merchant saja," ujar Herry.

Herry merinci saat ini transaksi tol non tunai di tol Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah mencapai 95%, sedangkan tol Pulau Jawa non Jabodetabek telah mencapai 88%. Adapun untuk penetrasi pembayaran tol non tunai di ruas  tol luar Jawa baru mencapai 77%.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution