Garap Proyek Kereta LRT Jakarta, WIKA Terhambat Lalu Lintas Padat

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
6/1/2017, 15.55 WIB

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah mulai menggarap proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta koridor I, fase pertama dengan rute Kelapa Gading – Velodrome. Namun, padatnya lalu lintas di Jakarta menjadi tantangan utama pembangunan proyek tersebut.

"Kendala yang dihadapi yaitu waktu yang mepet dan juga ruang gerak kerja terbatas karena padat nya lalu lintas," kata Sekretaris Perusahaan Wika Suradi pada Katadata, Jumat (6/1).

(Baca juga: 2017, Wika Bidik Nilai Kontrak Proyek Infrastruktur Rp 102,9 Triliun)

Suradi menjelaskan, Wika mendapat kepercayaan sebagai kontraktor pelaksana pada pembangunan proyek LRT Jakarta, koridor I paket paket nomor 102. Hal itu sesuai Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Pekerjaan Pembangunan Proyek LRT Jakarta nomor 003/UT2000/116/XII/2016.

Suradi mengatakan, saat ini, Wika mengebut pekerjaan proyek tersebut. Sebab, target pengoperasian moda transportasi baru ditetapkan pada Agustus 2018.

Saat ini, Wika sudah langsung bisa melakukan konstruksi karena pekerjaan persiapan dan pembersihan lahan sudah dilakukan. Suradi mengatakan, nilai invstasi untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 5,3 triliun.

Dalam kontrak yang ditandatangani, Wika akan mengerjakan beberapa lingkup pekerjaan. Di antaranya, pembuatan pondasi, struktur layang (viaduct), bangunan stasiun, bangunan depo (termasuk pekerjaan jalan dan pekerjaan pelengkap lainnya), pekerjaan sipil dan utilitas, konstruksi jalan rel, mekanikal dan elektrikal, persinyalan dan system pengontrolan kereta (termasuk pusat pengontrolan atau pengendalian operasi).

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian