Dikabarkan Akan Disuntik Modal Alibaba, Grab Gaet Lazada di Vietnam

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Ilustrasi helm mitra pengemudi Grab
Penulis: Desy Setyowati
20/11/2020, 11.07 WIB

CEO Lazada Vietnam James Dong menambahkan, kemitraan itu bertujuan menciptakan ekosistem digital berkelanjutan. “Ini tepat pada festival belanja akhir tahun seperti 11.11 dan 12.12,” kata dia.

Sebelumnya, investor individu (angel investor) dan pendiri Tarad.com di Thailand, Pawoot Pongvitayapanu memperkirakan, kesepakatan Alibaba dan Grab akan membuka pintu bagi Lazada terhadap layanan baru. “Mereka bisa mendominasi e-commerce di Thailand, termasuk bisnis retail,” kata dia dikutip dari Bangkokpost, September lalu (16/9).

Perusahaan dapat berbagi basis data pengguna dari berbagai layanan, yakni e-commerce, transportasi atau ride hailing, pesan-antar makanan, pengiriman barang, dan lainnya. Permintaan produk melalui Lazada pun diprediksi melonjak.

Kesepakatan itu juga memungkinkan Lazada untuk masuk ke pasar baru melalui GrabMart. Selain itu, Lazada dapat menggunakan model Amazon Prime dengan menawarkan biaya berlangganan untuk layanan pengiriman barang.

"Ketika pemain kuat bergabung, mereka akan memegang kekuasaan atas pedagang dan dapat menimbulkan tantangan bagi peritel, karena tidak memiliki armada pengiriman atau basis data sendiri," kata Pawoot.

Berdasarkan data iPrice, Shopee memimpin di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dari sisi kunjungan ke platform pada kuartal II. Sedangkan Lazada hanya unggul di Filipina.

Halaman: