Perusahaan e-commerce, Tokopedia mengklaim telah menjangkau 98% kecamatan di Indonesia. Unicorn Tanah Air pun menggaet 9,7 juta mitra penjual dan 100 juta pengguna per bulan.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan, 2% yang belum terjangkau umumnya tak terakses internet atau listrik. “Hanya masalah waktu untuk mencapai seluruh wilayah Indonesia,” kata dia dalam acara dalam acara Indonesia Digital Conference 2020 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa (15/12).
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memang menunjukkan, ada 12.548 desa yang belum mendapatkan akses jaringan internet generasi keempat alias 4G atau blank spot. Sebanyak 9.113 di antaranya masuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Namun, kementerian menargetkan seluruh desa terakses 4G pada 2022. Caranya dengan menggunakan satelit dan membangun lebih banyak menara Base Transceiver Station (BTS).
Untuk menjangka daerah yang belum terakses internet, Tokopedia mengandalkan jutaan mitra warung yang hadir di lebih dari 500 kabupaten/kota. Perusahaan juga melayani 50 juta lebih pelanggan sejak layanan Online to Offline (O2O) ini diluncurkan pada 2018.
“Mereka (mitra warung) bisa menjual pulsa, tiket hingga menerima pembayaran listrik,” kata William. “Mereka juga dapat menyetok barang dagangan dengan harga lebih murah.”
Startup jumbo itu pun mengembangkan jaringan gudang pintar yang disebut TokoCabang. Layanan ini bertujuan membantu para penjual memenuhi pesanan di seluruh Indonesia.
“Ide besarnya, bagaimana pengusaha di Aceh misalnya, bisa menjadi pelaku usaha nasional. Tidak perlu pinjam uang dalam jumlah besar dari bank atau membangun kantor cabang dan gudang. Mereka bisa sewa sesuai kebutuhan,” kata William. “Ini mimpi kami untuk satu dekade berikutnya.”
Ia pun mencatat, pelaku usaha hingga masyarakat mulai beralih ke transaksi digital selama pandemi corona. Facebook dan Bain and Company, konsumen digital di Indonesia diperkirakan meningkat dari 119 juta tahun lalu menjadi 137 juta pada 2020. Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.
Sedangkan jumlah konsumen digital di Asia Tenggara tertera pada Databoks di bawah ini:
“Selama pandemi Covid-19, kami tidak pernah melihat kecepatan adopsi seperti dalam 10 bulan terakhir. Ini pertumbuhan yang sangat luar biasa,” ujar William.
Tokopedia pun menggaet lebih dari 800 ribu mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru selama pandemi virus corona, sehingga totalnya mencapai 9,7 juta. “Banyak dari mereka yang mengubah bisnis sesuai dengan permintaan pasar saat ini,” kata dia.