Google Ungkap Alasan 50% Pengusaha Perempuan Belum Berjualan Online

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Karyawan menyusun masker yang terbuat dari kain jumputan di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/9/2020).
18/12/2020, 15.13 WIB

Penyebab lainnya yakni faktor domestik. Berdasarkan pengalaman Google berinteraksi dengan pelaku UMKM perempuan, banyak yang khawatir tidak lagi berfokus pada keluarga jika mengembangkan usaha. "Padahal, urusan domestik ini seharusnya bisa diatasi jika menggunakan teknologi."

Oleh karena itu, menurutnya pemerintah dan industri perlu menggencarkan pelatihan bagi wirausaha perempuan. Kali ini, Google menggaet Danone Indonesia membuat program pelatihan literasi digital Women Will kepada 700 ibu-ibu mitra usaha bisnis AQUA Home Service (AHS) dan Warung Anak Sehat.

Materi yang diberikan terkait pemanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi bisnis. "Ini untuk membangun kesiapan mental berwirausaha dan penguatan business mindset," ujar VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto.

Asisten Deputi bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Destri Ana Sari mengatakan, pemerintah sudah menggelar berbagai program yang mendorong pengusaha perempuan mendigitalisasikan bisnis. Salah satunya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). 

Melalui Gernas BBI, pemerintah memberikan stimulus kepada UMKM dan ultramikro sekitar Rp 123 triliun dari total anggaran pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 607 triliun. Dana ini direalisasikan dalam bentuk subsidi bunga, jaminan kredit, relaksasi pajak, dan bantuan produktif kepada UMKM terdampak pandemi.

"Awalnya baru 8 juta UMKM yang on-boarding digital di awal 2020. Dengan BBI, per November kemarin ada yang on-boarding baru 2,9 juta UMKM," kata Destri.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan