Target Untung, Bukalapak Terapkan Satu Tarif Bagi UMKM Mulai Hari Ini

Bukalapak
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menyampaikan sambutan dalam acara virtual syukuran "11 Tahun #BerkembangBersama Bukalapak\" di Jakarta, Minggu (10/1).
Penulis: Desy Setyowati
11/1/2021, 11.27 WIB

Kemudian, menggandeng startup Justika untuk menyediakan layanan konsultasi hukum hingga pendampingan. Lalu, meluncurkan fitur pencarian hunian, BukaRumah dan menggaet HappyFresh untuk menyediakan bahan pokok melalui fitur Groceries.

Yang terbaru, Bukalapak menyediakan program turnamen gim melalui kemitraan dengan Maingame.com. Setidaknya ada tujuh layanan vertikal baru Bukalapak.

Meski begitu, “kami menyadari bahwa yang kami ingin wujudkan bukanlah monopoli, melainkan inklusi,” kata Rachmat.

Selain membangun platform yang konsepnya mirip aplikasi super atau superapp seperti Gojek dan Grab, Bukalapak berfokus menyasar konsumen di kota level atau tier dua untuk meraup profit. Ini karena mayoritas transaksi terjadi di luar lima kota besar.

Nilai transaksi di Bukalapak tumbuh tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir. Pada periode yang sama, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA tumbuh 80%.

Pada tahun lalu, startup jumbo itu mencatatkan nilai transaksi bisnis marketplace tumbuh lebih dari 130% secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan transaksi layanan O2O Mitra Bukalapak naik hingga 100%, dengan jumlah mitra yang meningkat 30%.

"Proyeksi kenaikan, kami mengikuti tren ekonomi. Pertumbuhan 40-50% bisnis secara keseluruhan semoga bisa tercapai," kata Rachmat saat konferensi pers virtual bertajuk ‘Berkembang Bersama Bukalapak’, pekan lalu (6/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan