Riset KIC-Kredivo: Order Tiket Pesawat & Hotel di E-Commerce Turun 50%

ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021).
Penulis: Desy Setyowati
9/6/2021, 13.45 WIB

Riset Katadata Insight Center (KIC) dan Kredivo menunjukkan, rata-rata nilai pembelian tiket pesawat, hotel, dan perjalanan anjlok 50% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun lalu. Sedangkan nilai transaksi produk elektronik meningkat 39%, atau yang tertinggi.

"Itu (penurunan transaksi) terjadi karena pandemi corona," kata Direktur Riset KIC Mulya Amri saat konferensi pers virtual, Rabu (9/6).

Produk lain yang mengalami penurunan transaksi di e-commerce pada tahun lalu yakni kategori anak dan bayi (-11%), serta voucer dan pulsa (-23%). Meski dari segi nilai turun, porsi jumlah transaksi voucer dan pulsa meningkat dari 10% menjadi 14%.

Secara rinci, angka-angka tersebut dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Rata-rata nilai dan volume transaksi di e-commerce berdasarkan kategori produk (2020) (KIC dan Kredivo)

Riset bertajuk ‘Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia’ itu dilakukan terhadap lebih dari 10 juta sampel transaksi di Blibli, Bukalapak, JD.ID, LazadaShopee, dan Tokopedia. Selain itu, terhadap satu juta sampel pengguna Kredivo di 34 provinsi. Periode transaksi yang diteliti yakni sepanjang tahun lalu.

Sebanyak 62% konsumen yang diteliti merupakan perempuan. Dari sisi usia, 47% berumur 26-35 tahun. Lalu 18-25 tahun (33%), 36-45% (16%), 46-55 tahun (3%), lebih dari 55 tahun (1%).

Sepertiga lebih dari mereka berdomisili di Jawa Barat. Kemudian Jakarta (29%), Banten (14%), Jawa Timur (9%), Jawa Tengah (4%), Sumatera Utara (2%), Sumatera Selatan (2%), serta Bali, Sulawesi Selatan, dan Yogyakarta masing-masing 1%.

Meski pemesanan tiket pesawat menurun di e-commerce pada tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penumpang penerbangan domestik mencapai 2,9 juta pada April 2021. Ini meningkat 5,62% dibandingkan Maret 2,64 juta (month to month/mtm) dan meroket 233% secara tahunan (year on year/yoy).

Peningkatan jumlah penumpang paling tinggi terjadi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar yakni 21,73%. Lalu Juanda, Surabaya 10,53%, Hasanuddin, Makassar 5,84%, dan Soekarno Hatta, Banten 4,61%.

“Jumlah penumpang penerbangan internasional juga meningkat 6,88% mtm dan 67,31% yoy,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto saat konferensi pers secara virtual, awal Juni (2/6).

Sedangkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel turun 1,44% mtm, namun naik 21,96% yoy.