TikTok dikabarkan mempertimbangkan untuk berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture. Transaksi gabungan keduanya diramal Rp 610 triliun. Apakah berpotensi monopoli?
Perkiraan transaksi itu merujuk pada laporan perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura Momentum Works pada Oktober terkait proyeksi persentase transaksi atau GMV e-commerce di Asia Tenggara. Rinciannya sebagai berikut:
- TikTok Shop 13,9%
- Shopee 45,9%
- Tokopedia 14,2%
- Lazada 17,5%
- Lainnya 8,6%
Sementara itu, laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi GMV e-commerce Asia Tenggara naik 6% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 130 miliar menjadi US$ 139 miliar tahun ini.
Jika merujuk pada data tersebut, maka nilai GMV masing-masing platform e-commerce di Asia Tenggara sebagai berikut:
- TikTok Shop 13,9% atau US$ 19,3 miliar (Rp 302 triliun)
- Shopee 45,9% atau US$ 63,8 miliar (Rp 999 triliun)
- Tokopedia 14,2% atau US$ 19,7 miliar (Rp 308 triliun)
- Lazada 17,5% atau US$ 24,3 miliar (Rp 380 triliun)
- Lainnya 8,6% atau US$ 11,9 miliar (Rp 184 triliun)
Dengan demikian, transaksi gabungan Tokopedia dan TikTok Shop diperkirakan Rp 610 triliun tahun ini. Namun jumlahnya masih lebih kecil dibandingkan Shopee.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah mempersilakan TikTok berkolaborasi secara bisnis dengan investor atau perusahaan dalam negeri.
"Silakan saja selama itu BtoB atau business to business ya. Kami tak boleh intervensi," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin malam (27/11).
Bahlil sudah mendengar rencana TikTok berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia. Namun dia belum menerima laporan secara teknis.
Menurut dia, pemerintah tidak mempersoalkan kolaborasi TikTok dengan GoTo Gojek Tokopedia sepanjang tak mengganggu garis kebijakan.
Sementara itu, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan alias Kemendag Rifan Ardianto belum bisa memberikan penilaian terhadap rencana kerja sama TikTok dan GoTo Gojek Tokopedia. Sebab, harus mengkaji model bisnis atau bentuk jenis proyek yang akan dikerjakan.
Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah alias Kemenkop UKM Temmy Satya Permana menyampaikan, pemerintah pada dasarnya tidak bisa mengatur ataupun melarang TikTok Shop bermitra dengan e-commerce lokal, sepanjang mematuhi peraturan yang berlaku.
“Tidak ada masalah selama semua mengikuti aturan. Lalu hanya bagaimana masyarakat menilai tawaran mana yang lebih bagus dan pelayanan lebih baik. Kami tidak bisa melarang TikTok ingin bermitra dengan siapapun, sepanjang mematuhi aturan,” ujar Temmy pekan lalu (17/11).
“Di Cina pun diatur tidak boleh ada platform monopoli. Pada saat Alibaba berkuasa di sana, sampai 70% pasarnya. Pemerintah Cina langsung mengeluarkan regulasi. Sekarang Alibaba hanya 30%, itu maksimal. Jadi di negara asalnya saja diatur,” Temmy menambahkan.
Katadata.co.id sempat mengonfirmasi kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU tentang dampak kerja sama TikTok dan Tokopedia terhadap persaingan bisnis di sektor e-commerce. Namun Direktur Utama KPPU Mulyawan Ranamenggala belum bisa memberikan tanggapan.
“Saya belum bisa berkomentar mengenai rencana aliansi TikTok dengan e-commerce di Indonesia, karena belum mendapatkan data atau informasi mengenai hal ini,” kata Mulyawan kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (17/11).
TikTok Dikabarkan Akan Suntik Tokopedia
TikTok Shop tutup di Indonesia pada 4 Oktober, sepekan setelah Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 Tahun 2023 terbit pada 27 September. Regulasi ini melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, TikTok mendekati lima e-commerce termasuk Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan milik CT Corp. Ini dalam rangka upaya perusahaan Cina itu kembali ke Indonesia.
"Saya tahu ada tiga e-commerce yang sudah dihubungi TikTok. Saya tahu bukan dari TikTok, tapi dari mereka yang dihubungi," ujar Teten di Jakarta, Kamis (22/11). Oleh karena itu, Teten optimistis TikTok Shop akan segera hadir di Indonesia.
TikTok pun dikabarkan mempertimbangkan untuk berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan. Sumber Bloomberg menyampaikan bahwa TikTok sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi pada Tokopedia.
"Investasi ini merupakan salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan oleh perusahaan Cina itu untuk mencoba dan memulai kembali bisnis toko online di pasar e-commerce terbesarnya," kata sumber Bloomberg, dikutip Rabu (22/11).
Beberapa sumber Bloomberg menyampaikan, TikTok dan GoTo sedang mengerjakan potensi investasi di Tokopedia. "Dapat diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan," ujar sumber.
"Daripada melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan alias joint venture antara kedua perusahaan," kata salah satu sumber.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada TikTok dan Tokopedia. Namun belum ada tanggapan.