Startup penyedia solusi kesejahteraan karyawan, GajiGesa mengumumkan pendanaan pra-seri A US$ 6,6 juta tau sekitar Rp 94,5 miliar. Investasi ini dipimpin MassMutual Ventures, yang berbasis di Boston, Amerika Serikat (AS) dan Singapura.
Investor baru yang berpartisipasi yakni January Capital, Wagestream, Bunda Group, Smile Group, Oliver Jung, partner Northstar Group, termasuk Patrick Walujo, CEO Ula Nipun Mehra, dan APAC Business Lead Stripe Noah Pepper.
Penanam modal terdahulu (existing investor) termasuk defy.vc, Quest Ventures, GK Plug and Play, dan Next Billion Ventures turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan pra-seri A tersebut.
GajiGesa menyediakan platform manajemen dan kesejahteraan karyawan, yang menawarkan Earned Wage Access (EWA) atau akses upah awal dan layanan keuangan lainnya. Startup ini memungkinkan perusahaan mitra mengelola tenaga kerja dan arus kas.
Solusi Earned Wage Access GajiGesa memungkinkan karyawan menarik gaji yang diperoleh sesuai permintaan dan lebih cepat dari siklus pembayaran tradisional akhir bulan. Layanan ini diklaim bisa menghapus ketergantungan pegawai terhadap pinjaman online atau pinjol ilegal.
“Di masa yang penuh gejolak ini, platform kami telah menjadi alat yang sangat berharga bagi pengusaha untuk memberikan solusi sederhana, namun kuat bagi pekerja untuk mengurangi tekanan keuangan,” kata pendiri GajiGesa Martyna Malinowska dalam keterangan resmi, Selasa (30/11).
Ia mencatat, bisnis tumbuh 40 kali sejak awal tahun. Lebih dari 120 perusahaan bermitra dengan GajiGesa, sehingga startup ini melayani ratusan ribu karyawan di Indonesia.
Aplikasi GajiTim yang diluncurkan pada Maret juga sudah menggaet lebih dari 200 ribu pengguna. Melalui platform ini, pemberi kerja dapat mengelola layanan terkait tenaga kerja secara digital, seperti upah, kehadiran atau cuti, perhitungan gaji, pembayaran, dan lainnya.
Tim GajiGesa juga bertambah dua kali lipat selama enam bulan terakhir. Perusahaan rintisan di bidang teknologi finasial (fintech) ini pun berencana menggunakan dana segar untuk mempercepat pengembangan produk, menumbuhkan bisnis di seluruh Indonesia, dan mendorong ekspansi ke pasar tambahan di Asia Tenggara.
“Investasi mereka (investor) merupakan bukti tim GajiGesa membangun bisnis dengan fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan yang besar,” kata pendiri sekaligus CEO GajiGesa Vidit Agarwal.
GajiGesa pun menjabarkan survei terbaru para mitra pemberi kerja, sebagai berikut:
- Lebih dari 80% karyawan telah berhenti menggunakan pemberi pinjaman informal untuk kebutuhan jangka pendek
- Lebih dari 40% pekerja kerah biru di ekosistem GajiGesa menggunakan layanan keuangan lain (termasuk pembayaran tagihan, pengisian ulang data, dan lainnya)
- Lebih dari 25% pemberi kerja menggunakan gaji sebagai modal kerja daripada beralih ke pemberi pinjaman informal.
- 20% karyawan menggunakan platform untuk mengurus pengeluaran terkait kesehatan
Managing Director MassMutual Ventures Anvesh Ramineni mengatakan, platform GajiGesa terintegrasi. “Mereka menggabungkan desain produk yang berpusat pada pelanggan dan infrastruktur teknologi kelas dunia untuk memastikan mereka diposisikan secara unik untuk memberdayakan pasar yang kurang terlayani dan membantu memperluas ketahanan finansial bagi jutaan orang di Asia Tenggara,” ujarnya.
Co-Founder sekaligus CEO Wagestream Peter Briffett menambahkan, perusahaan terpesona dengan peta jalan produk inovati dan kecepatan dalam pemasaran GajiGesa.
“Saat mempercepat misi bersama untuk meningkatkan kesehatan keuangan pekerja di seluruh dunia, kami berharap dapat bekerja sama dengan tim GajiGesa karena mereka terus memperluas basis klien dan rangkaian produk di seluruh Asia Tenggara,” kata dia.