Beberapa pengguna Kredivo dan Bukalapak mengeluh ditipu hingga belasan juta melalui media sosial. Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Kredivo telah melaporkan penipuan online ini ke kepolisian.
VP Marketing & Communication Kredivo Indina Andamari membenarkan ada lima orang yang melaporkan soal dugaan penyalahgunaan akun yang mengakibatkan adanya transaksi Kredivo di Bukalapak.
“Sampai saat ini, kami terus berkoordinasi dengan para pelapor dan kepolisian terkait penyelidikan kasus tersebut. Kredivo juga membuat laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan tindakan penipuan yang mengatasnamakan perusahaan,” kata Indina kepada Katadata.co.id, Senin (20/12).
Fintech tersebut juga sudah melakukan penyelidikan internal terkait kasus itu. “Dapat dipastikan bahwa tidak ada kebocoran internal yang terjadi,” ujar Indina.
Ia menyampaikan, Kredivo sangat berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data pengguna dan menjadikan hal ini sebagai prioritas pertama. Fintech itu juga berjanji akan mendampingi korban dalam menyelesaikan masalah ini.
Kredivo juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pengguna bahwa perusahaan tidak pernah meminta data sensitif seperti Personal Identification Number atau PIN, kode one-time password alias OTP dan jawaban pertanyaan keamanan akun pengguna.
“Segala sesuatu yang berkaitan dengan transaksi atau akun Kredivo selalu dilakukan melalui akun atau nomor telepon resmi perusahaan,” kata dia.
Media and Communications Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal menambahkan, perusahaan menyesalkan adanya kasus penipuan atau phising. “Kami sangat menyesalkan adanya pihak tidak bertanggung jawab yang menggunakan kesempatan ini untuk bertransaksi di Bukalapak,” katanya kepada Katadata.co.id.
Phishing merupakan tindak kejahatan siber yang bertujuan mencuri data dan informasi penting pengguna seperti email, password, dan kode OTP. Pelaku mengarahkan pengguna untuk membuka tautan tidak resmi dengan berbagai alasan seperti aktivasi dan promo.
Informasi penting tersebut kemudian digunakan oleh pelaku untuk mengakses akun pribadi korban.
“Kami telah menerima keluhan dari para pengguna Kredivo yang mengalami kasus ini dan bersedia mendukung proses penyelidikan kasus ini apabila pihak kepolisian membutuhkan sejumlah informasi untuk keperluan investigasi lanjutan,” ujar Fai.
Bukalapak juga mengimbau pengguna selalu melakukan langkah-langkah pencegahan ‘empat aman lima sempurna’. Ini agar terhindar dari upaya phishing dan tindak kejahatan kriminal lainnya saat bertransaksi online.
Salah satu poin penting di dalam langkah-langkah tersebut adalah menjaga kerahasiaan informasi penting seperti kode OTP, password, dan data perbankan dari siapapun.
“Keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas Bukalapak. Oleh karena itu, kami juga akan senantiasa meningkatkan sistem pengamanan secara menyeluruh,” kata dia.
Penipuan menggunakan akun Kredivo untuk bertransaksi di Bukalapak ramai dibicarakan di media sosial. Tempo melaporkan, beberapa korban mendatangi kantor Kredivo di Rukan Permata Senayan.
Ada korban yang mengaku dianggap melakukan transaksi belasan juta rupiah menggunakan akun Kredivo di Bukalapak. Padahal, ia tidak melakukannya.
Di Twitter, pengguna dengan nama akun Doni Irawan @irawan040676 menyampaikan upaya penipuan lewat platform Kredivo. Ia bercerita, korban akhirnya ditagih oleh jasa penagihan utang atau debt collector.
Pengguna lainnya di Twitter @indahrosalia14 mengeluhkan hal senada. Ia bercerita, dirinya dihubungi oleh seseorang mengatasnamakan Kredivo dan diminta memilih hadiah.
Sedangkan pengguna Instagram @syahrul.ra memberi komentar di unggahan resmi Kredivo. Ia menyampaikan, dirinya ditelepon oleh seseorang yang mengatasnamakan Kredivo terkait kenaikan limit pinjaman.