Smartfren dan Alibaba Dikabarkan Segera Akuisisi DANA dari Emtek

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Ilustrasi DANA di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9/2019). 
25/1/2022, 16.05 WIB

Anak usaha Grup Sinar Mas, Smartfren dan Alibaba dikabarkan segera mengambil alih platform teknologi finansial (fintech) pembayaran DANA dari Elang Mahkota Teknologi (Emtek). Rumor ini sudah beredar sejak tahun lalu. 

Sebelum muncul nama Smartfren, kabar yang beredar pada Agustus tahun lalu yakni Grup Sinar Mas bakal mengakuisisi DANA.

Kini, tersiar kabar bahwa Sinar Mas akan mengambil alih DANA dari Emtek melalui Smartfren. Namun Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys enggan berkomentar soal rumor ini.

VP of Communications DANA Putri Dianita juga tidak berkomentar soal kabar tersebut. "Saat ini, DANA akan tetap berfokus mengembangkan teknologi yang menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia menuju transformasi keuangan digital yang semakin inklusif," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (25/1).

Sedangkan Smartfren dan DANA gencar berkolaborasi sejak tahun lalu. Perusahaan telekomunikasi ini meluncurkan kartu perdana khusus yang terintegrasi dengan aplikasi DANA.

"Pelanggan juga bisa mendapatkan paket secara non-tunai (cashless) melalui aplikasi DANA," kata Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim dalam siaran pers, tahun lalu (26/9/2021).

Pada tahun lalu, Emtek dikabarkan akan melepas kepemilikan saham di DANA. Alasannya, anak usaha Grup Sinar Mas ini juga mempunyai OVO.

Emtek saat ini mempunyai 49% saham di Elang Andalan Nusantara (EAN). EAN adalah induk dari DANA dan Doku.

Selain Emtek, Alibaba memiliki 45% saham EAN lewat anak usaha API Investment Limited.

Namun Emtek dan Grab juga berinvestasi di OVO. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa OVO akan merger dengan DANA.

Akhir tahun lalu, Sekretaris Perusahaan Emtek Titi Maria Rusli mengatakan bahwa perusahaan selalu terbuka untuk penjajakan potensi kerja sama dengan mitra strategis, termasuk Grup Sinar Mas. Sebab, ini dapat mendukung pengembangan usaha di bidang media, teknologi, dan digital. 

"Perusahaan akan melakukan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Titi dalam pengumuman tertulis, tahun lalu (26/11/2021).

Berdasarkan survei Dailysocial, OVO masih menjadi e-money yang paling banyak digunakan tahun lalu dengan persentase 58,9%. 

Posisi kedua ditempati oleh GoPay (58,4%), ShopeePay (56,4%), dan DANA (55,7%). LinkAja ada di posisi kelima dengan persentase pengguna 18,4%.

DANA menggaet 90 juta pengguna. Sedangkan, jumlah mitra merchant mencapai 4.500. 

"Ini merefleksikan bahwa dompet digital telah diterima di masyarakat," kata Co-founder sekaligus CEO DANA Vincent Iswara, tahun lalu (19/11/2021).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan