Disuntik Sinar Mas & Lazada, Fintech DANA Jadi Unicorn ke-13 Indonesia

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
DANA di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9/2019). 
Penulis: Desy Setyowati
19/9/2022, 10.26 WIB

Startup teknologi financial (fintech) DANA masuk daftar unicorn di CB Insights. Ini setelah DANA mendapatkan pendanaan dari Sinar Mas dan Lazada.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', valuasi DANA US$ 1,13 miliar atau sekitar Rp 16,9 triliun. “DANA menjadi unicorn per 8 September,” demikian dikutip dari CB Insights, Senin (19/9).

DANA tidak dapat mengonfirmasi besaran valuasi. "Kami percaya, posisi DANA dapat memastikan kami memberikan solusi terbaik bagi masyarakat," ujar VP of Corporate Communications DANA Putri Dianita kepada Katadata.co.id, Senin (19/9).

Namun, DANA mendapatkan izin Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan pembayaran lintas-negara, baik sebagai issuer maupun acuirer. Ini memungkinkan pengguna bertransaksi lewat kode Quick Response (QR Code) DANA di negara lain.

Salah satu negara yang bisa memanfaatkan layanan kode QR DANA yakni Thailand.

DANA menjadi satu-satunya penyedia jasa pembayaran nonbank yang bisa menyediakan layanan pembayaran kode QR lintas-negara.

Sebelumnya, Sinar Mas dan Lazada menyuntik modal DANA. Lazada juga masuk ke ekosistem DANA lewat dengan membeli saham dari Elang Mahkota Teknologi (Emtek).

Emtek melepas kepemilikan saham di DANA kepada Lazadapay Holdings Pte Ltd. Nilai investasi penjualan saham US$ 304,5 juta atau sekitar Rp 4,51 triliun.

Penjualan saham dilakukan oleh Grup Emtek melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK) atas saham PT Elang Andalan Nusantara (EAN).

EAN merupakan induk usaha PT Elang Sejahtera Mandiri (ESM) yang merupakan pemegang saham pengendali PT Espay Debit Indonesia Koe (Espay) atau DANA.

Berdasarkan pengumuman perusahaan tiga pekan lalu (10/8), KMK sebagai penjual telah menandatangani Akta Pengalihan 202 saham seri A dan 4.792.986 saham seri B di EAN dengan Lazadapay Holdings sebagai pembeli.

Lazada pun mengkaji peluang memperluas layanan keuangan setelah investasi ini. "TIdak hanya pembayaran lewat dompet digital, tetapi juga paylater atau beli sekarang bayar nanti," kata CEO Lazada Group sekaligus CEO Lazada Indonesia James Dong dalam diskusi terbatas di Singapura, tiga minggu lalu (1/9).

"Bahkan, dalam jangka panjang, layanan keuangan lainnya seperti pinjaman untuk penjual," ujarnya.

Jumlah Startup Indonesia

Berdasarkan data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', valuasi J&T Express mencapai US$ 20 miliar atau sudah berstatus decacorn. Dengan begitu, Indonesia memiliki dua decacorn yakni Gojek dan J&T Express.

Gojek kemudian merger dengan unicorn Tokopedia, dan membentuk entitas baru bernama GoTo. Valuasi GoTo diperkirakan US$ 40 miliar atau Rp 571 triliun.

Selain Tokopedia, Indonesia mempunyai delapan unicorn lainnya yakni Bukalapak, Traveloka, OVO, OnlinePajak, Ajaib, Xendit, dan DANA. Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', tetapi belakangan menghilang.

Selain itu, ada tiga startup yang mengklaim atau dikabarkan memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar yakni Blibli, Tiket.com, dan Kredivo.

Sedangkan DailySocial.id mencatat ada delapan startup jumbo baru Indonesia pada 2021. Mereka yakni JD.ID, Blibli, Tiket.com, J&T Express, Kredivo, Ajaib, Xendit, dan Kopi Kenangan.

Dengan begitu, Indonesia total memiliki 13 unicorn, termasuk Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO. dan DANA. Selain itu, satu decacorn yakni Gojek.