Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan perintah larangan bagi perusahaan AS menggunakan aplikasi perpesanan WeChat, termasuk melarang aplikasi tersebut tersedia di sistem operasi milik Apple, App Store. Pencekalan tersebut diprediksi bakal membuat penjualan iPhone di Tiongkok anjlok.
Trump melarang aplikasi tersebut karena WeChat diketahui membagikan data penggunanya dengan pemerintah Tiongkok dan menyensor topik tertentu yang bersifat politik.
Di Tiongkok, WeChat merupakan pusat kehidupan digital masyarakat setempat yang digunakan untuk mengakses email, browsing, belanja, hingga melakukan pembayaran. Mayoritas penduduk di negara tersebut tidak menggunakan nomor telepon ataupun email.
Orang asing yang sedang melancong ke sana bahkan harus mengunduh aplikasi WeChat dan mengisi saldo untuk memudahkan transaksi.
Salah satu forum online yang digunakan oleh investor di Tiongkok bertanya kepada pelanggan apakah mereka akan melepaskan WeChat atau iPhone jika Apple terpaksa menghapus aplikasi dari App Store. Hasilnya, mereka memilih untuk tidak menggunakan iPhone yakni dengan selisih perbandingan 20 : 1.
Analis Bloomberg Intelligence Anand Srinivasan mengatakan, Tiongkok menyumbang 20% dari penjualan iPhone. Menghapus Wechat dari Appstore tentu bakal berdampak pada penjualan iPhone di Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Menghapus WeChat dari App Store akan menjadi penghalang serius bagi Apple," ujar Anand dikutip dari Phone Arena, Minggu (9/8).
Sementara Analis KGI Securities Ming-Chi Kuo juga menyebut Wechat menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Tiongkok, bahkan beberapa negara lainnya. Kuo pun memperkirakan penjualan tahunan iPhone berpotensi turun 25-30%.
"Kami yakin bahwa penjualan produk iPhone di pasar Tiongkok akan menurun secara signifikan," katanya.
Tidak hanya iPhone, perangkat lain dari Apple akan ikut kena dampak. Penjualan perangkat seperti AirPods, iPad, Apple Watch dan Mac berpotensi turun 15-25%.
Jika Apple hanya menghapus WeChat di App Store AS saja, maka penurunan diprediksi lebih kecil. Kuo memperkirakan penurunan hanya 3-6%. Sementara perangkat lainnya berpotensi turunkurang dari 3%.
Trump mengumumkan perintah eksekutif tersebut pada Kamis (6/8). Kebijakan ini tak hanya akan melarang penggunaan WeChat milik Tencent, tetapi juga aplikasi video pendek TikTok besutan ByteDance.
Pemerintahan Trump menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk menyapu bersih aplikasi buatan Tiongkok dari jaringan digital AS, yang menurut pemerintah AS tidak dapat dipercaya, dengan TikTok dan WeChat yang dianggap sebagai ancaman yang paling signifikan.
Padahal, penjualan iPhone di Tiongkok melonjak 225% pada kuartal II secara kuartalan. Varian produk yang diminati yakni iPhone SE dan iPhone 11. Perusahaan teknologi asal AS itu menawarkan diskon besar di Negeri Panda. Sebanyak 7,4 juta unit iPhone terjual selama April hingga Juni, atau tumbuh 32% secara tahunan.
Sedangkan penjualan ponsel Huawei hanya tumbuh 14% yoy, menjadi 36,6 juta pada kuartal II. Pengiriman ponsel Oppo, Vivo dan Xiaomi pun turun.
Hal itu terjadi karena pasar ponsel di Negeri Tirai Bambu secara keseluruhan turun 17% yoy. Namun, “IPhone 11 tetap menjadi model terlaris di Tiongkok. Secara berturut-turut memimpin penjualan sejak September,” kata analis riset di Counterpoint Research Flora Tang dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (29/7).
Apple kini menempati posisi ketiga pasar ponsel dunia pada tahun lalu, setelah Samsung dan Huawei seperti tergambar dalam databooks di bawah ini.