Pengembang TikTok Dikabarkan Sensor Konten Anti-Tiongkok di Indonesia

123RF.com/Opturadesign
Ilustrasi aplikasi video musik TikTok
14/8/2020, 12.43 WIB

ByteDance enggan berkomentar mengenai kabar tersebut. Begitu juga dengan Kementerian luar negeri Tiongkok dan regulator internetnya, Cyberspace Administration of China (CAC).

Sekadar informasi, ByteDance membeli BaBe pada 2018 atau saat TikTok dilarang di Tanah Air. Saat itu, pemerintah menemukan adanya konten pornografi dan penistaan di platform TikTok.

Kini, ByteDance menjadi investor mayoritas BaBe. Perusahaan asal Tiongkok ini pun mengaplikasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada platform BaBe untuk mengumpulkan cerita dari ratusan media di Indonesia.

Saat ini, BaBe memiliki lebih dari delapan juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU). Aplikasinya juga diunduh 30 juta kali pada akhir tahun lalu.

 

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur