Grab Berencana Ekspansi Senilai Rp 91 Triliun Demi Gulingkan Gojek

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan (22/11).
Editor: Pingit Aria
9/4/2019, 11.52 WIB

Sementara itu, President Grab Ming Maa mengatakan bahwa sejalan dengan transformasi Grab di Asia Tenggara, ia melihat kesempatan yang terbuka bagi perusahaannya untuk terus tumbuh dalam berbagai layanan seperti layanan kesehatan, keuangan, dan layanan lainnya.

Ming pun optimistis dengan rencana enam akuisisi dan pendanaan sebesar US$ 6,5 miliar tersebut, dapat menyaingi pesaingnya, Gojek yang merupakan startup asli Indonesia. “Di antara pasar-pasar utama lainnya, Indonesia akan mendapatkan porsi investasi terbaru ini secara signifikan,” ujarnya.

Adapun, bisnis Grab di Indonesia telah berkembang sangat pesat dengan pendapatan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2018. Menurut ABI Research, Grab memiliki 62 % pangsa pasar ride-hailing di Indonesia.

(Baca: Grab Rilis Fitur untuk Permudah Wisatawan Kenali Lokasi Penjemputan)

Selain itu, GrabFood juga telah berkembang pesat di Indonesia. Tercatat, GrabFood telah beroperasi di 178 kota di Indonesia dan tumbuh dari 13 kota pada awal tahun lalu, dengan volume pengiriman yang meningkat hampir 10 kali lipat pada tahun lalu.

Tahun lalu merupakan tahun di mana ekosistem Grab tumbuh secara signifikan melalui berbagai kerjasama dengan para pemimpin industri global, seperti Toyota, Hyundai, Microsoft dan Mastercard.

Di samping itu, Grab juga telah meluncurkan kerja sama strategis dengan perusahaan nasional terkemuka lainnya, seperti Central Group dan Kasikornbank di Thailand, OVO, Bank Mandiri dan Sinar Mas Land di Indonesia, United Overseas Bank di Singapura, SM Investment Corporation di Filipina, Moca di Vietnam, dan Maybank di Malaysia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur