Saingi Gojek, Grab Gandeng Hooq Merambah Bisnis Hiburan

123RF.com/georgejmclittle
Penulis: Desy Setyowati
30/1/2019, 14.47 WIB

Group Head of Strategy and Partnership Grab Hidayat Liu menyatakan, kolaborasi dengan Hooq meningkatkan penggunaan platform Grab. Bisnis konten video di luar keahlian Grab sehingga untuk menjajaki bidang ini, perusahaan membutuhkan mitra. Soal nilai investasi, Grab dan Hooq enggan berkomentar.

"Strategi kami cukup jelas, kami melakukan yang terbaik dari diri kami. Tapi tidak berlebihan ketika kami tahu ada pemain lain yang memiliki kemampuan lebih baik," ujarnya. 

Menurut perusahaan riset Dataxis, pendapatan tahunan dari berlangganan layanan video daring di Asia Tenggara diperkirakan tumbuh 6,5 kali, yakni dari US$ 60 juta pada 2017 menjadi US$ 390 juta pada 2022. (Baca juga: Gaet Pasar, Iflix dan Hooq Berlomba Hadirkan Konten Lokal

Regional Head of Partnership Grab Danny Koik mengatakan, belum ada rencana untuk membuat konten asli dengan Hooq. “Jika ada peluang, itu adalah sesuatu yang secara alami akan kami jelajahi. Tetapi jawaban singkatnya adalah bukan saat ini," katanya.

Sementara itu, penyedia layanan on-demand Gojek meluncurkan layanan streaming video sendiri yaitu Go-Play pada April 2018. Gojek juga memiliki Go-Studio untuk masuk ke bisnis hiburan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati