Inggris akan memutuskan kebijakan terkait penggunaan jaringan internet generasi kelima (5G) Huawei pada hari ini. Kabarnya, Perdana Menteri Boris Johnson akan melarang pemakaian teknologi baru milik perusahaan asal Tiongkok itu pada akhir tahun ini.
Berdasarkan cetak biru (blueprint) yang diajukan, perusahaan telekomunikasi Inggris tidak akan dapat menambahkan komponen baru milik Huawei pada akhir tahun ini. “Setelah itu, semua peralatan milik Huawei akan dihapus dari infrastruktur 5G pada 2027,” demikian kata sumber Bloomberg, Selasa (14/7).
Johnson, para menteri senior dan kepala keamanan dijadwalkan membahas proposal terkait teknologi Huawei pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC) hari ini. Hasilnya akan diumumkan sekitar Pukul 11.30 GMT.
(Baca: Bisnis Terhambat karena Trump, Laba Huawei Tetap Tumbuh 9,2% per Juni)
Pejabat tinggi dari badan lingkungan hidup Inggris, George Eustice mengatakan, sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Huawei menjadi salah satu pertimbangan. "Jelas konteksnya, ada sedikit perubahan karena beberapa sanksi dari AS," kata dia kepada Sky News, dikutip dari Reuters.
“Sanksi AS memiliki dampak ‘berat’ bagi perusahaan, yang secara signifikan mengubah perhitungan GCHQ,” demikian tertulis pada laporan National Cyber Security Center GCHQ.
Namun, tak ada bocoran terperinci terkait risiko keamanan teknologi yang dimaksud. (Baca: Inggris Diprediksi Setop 5G Huawei dalam Beberapa Bulan karena Trump)
Sebelumnya, Inggris memutuskan untuk membatasi teknologi Huawei pada pembangunan 5G menjadi hanya 35% pada 2023. Lalu, perusahaan-perusahaan telekomunikasi tak boleh menggunakan layanan asal Tiongkok itu lagi dalam dua hingga empat tahun dari sekarang.
Namun, kebijakan itu masih dibahas oleh pemerintah Inggris. Operator seluler di negara itu pun mengingatkan pemerintah, bahwa pembatasan dan pelarangan yang terlalu cepat akan berpengaruh terhadap layanan internet.
Kebijakan tersebut tentu akan membuat hubungan Inggris dan Tiongkok memanas. Namun, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memutus hubungan kerja sama intelijen dengan negara yang memakai jasa Huawei.
Di satu sisi, Inggris tengah mengupayakan kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit. Oleh karena itu, langkah Inggris membatasi layanan Huawei dinilai bisa memperkuat hubungan dengan Negeri Paman Sam.
(Baca: Terancam Terdepak dari 5G Inggris, Huawei Kembali Lobi Boris Johnson)